Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Aku dan Kompasiana: Menulis (Baru) Sekedar Hiburan

16 Oktober 2014   02:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413382449788781983

Ramai-ramai K'ners berusaha menulis tentang kebiasaannya menulis di Kompasiana. Lain pula denganku  yang mempunyai tujuan sangat  sederhana, yaitu menulis hanya sebagai hiburan. Tidak lebih. Jadi aku melihatnya sebagai sesuatu yang tidak pokok, sekedarnya saja untuk meninggalkan kejenuhan dan rutinitas sehari-hari. Bahkan aku juga pernah menulis dalam blog ini, kalau menulis itu masih merupakan kebutuhan luxury ku.

Kenapa aku memasukkan menulis sebagai hiburan atau kebutuhan luxury? karena menulis memang bukan merupakan kebutuhan pokok. Masih ada kewajiban dan keharusan lain yang lebih penting dari sekedar menulis. Makanya mau membuat target seperti minum obat,  target one day one article, atau istilah mas Dony menyebutnya dengan sarapan pagi .....  yaa sulit untuk mewujudkannya.

Secara normal, orang berusaha menghilangkan kejenuhan dengan mengisi kegiatan santai  khan tidak setiap hari. Begitu juga usaha untuk  memenuhi kebutuhan luxury, juga tidak harus terpenuhi selama kebutuhan pokok dan sekunder masih  memerlukan uluran  tanganku. Tentunya pemenuhan kebutuhan luxury  akan  ditunda dulu. Apalagi kalau aku tidak menulis pun, tidak merasa kehilangan atau ada  sesuatu yang kurang.

Itulah sebabnya aku sangat santai mengejar target dalam dunia tulis menulis. Mau draftku berumur 1 minggu atau 1 bulan, kalau memang belum bisa aku selesaikan, yaa biasa saja. Biarkan itu sebagai bibit ide yang tersimpan. Tinggal nanti menunggu musim tanamnya saja.

Sementara kebutuhan pokok yang harus kupenuhi  saat ini adalah bagaimana aku bisa mengembangkan bisnisku selebar dan seluas mungkin dengan dana yang ada. Aku sendiri belum mau bersentuhan dengan menggunakan dana dari perbankan. Takut membuatku jadi ribet urusannya. Yang jelas takut sama debt collector karena tidak sanggup membayar hutang-hutangku. Jadi pikiranku tiap hari mencoba bagaimana menjajagi berbagai peluang yang mungkin bisa kukembangkan dari berbagai segi.

Ini bukan berarti aku tidak mensyukuri apa yang aku dapat setiap harinya lho. Kebutuhan untuk memenuhi sekedar makan dan minum dengan mengikuti pola hidup sehat sudah lebih dari cukup. Tapi aku sendiri ingin mencoba merambah dunia lain. Layaknya seorang pengusaha, aku pun terus berusaha mencari peluang dan kesempatan  untuk bisa menghasilkan lebih banyak dan lebih baik lagi. Baik dari sisi jenis bisnisnya,  servisnya maupun dari skala usahanya. Karena pada saat yang sama, aku berharap bisa mengumpulkan pundi-pundi yang lebih besar, agar  bisa menyisihkan uang yang lebih besar lagi untuk  bersedekah.

Wajar khan? Aku sendiri belum waktunya pensiun, sementara semangat untuk berkarya dan menghasilkan masih besar. Kenapa mesti terpaku hanya untuk memenuhi target one day one article? Pantes saja, aku nggak lulus-lulus dalam belajar menulis. Habis menulisnya dipakai sebagai hiburan yaa, hahhahaha

Itulah sebabnya aku santai saja menulis di K, sekedar hiburan karena bisa bertemu banyak teman. Kalau ada waktu, ikut acara Nangkring atau kopdaran biar bisa kenal banyak teman dan mengenal Jakarta lebih dekat. Hasilnya? Sekarang sudah banyak daerah yang kukuasai dan bahkan sudah beberapa kali kesana. Tidak kuper lagi lah paling tidak, walaupun belum benar-benar merasa seperti di kampungnya sendiri. Karena sampai sekarang aku masih belum merasa aman dan nyaman tinggal di Jakarta.

Terbukti?, baru-baru ini power bank hadiah dari  Kratingdaeng raib diambil orang. Padahal aku berada di rumah. Dan masih banyak lagi kejadian yang lainnya.

Tapi inilah caraku mengatasi kejenuhan untuk tetap memilih bahagia karena, aku bisa bertemu dengan teman-teman K di dunia maya. Walaupun kadang aku bacanya  sebagai silent reader. Hiburan inilah yang membuatku menjadi semangat lagi. Aku jadi ingat tulisan dari mbak Novi Ardiani, Tetap Produktif Saat Suntuk.

Sekedar curhat bagaimana aku memanfaatkan media sosial blog keroyokan ini.  Bagaimana dengan Anda, kawan?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun