Mohon tunggu...
Nunung Sumiyati
Nunung Sumiyati Mohon Tunggu... -

Ibu Rumah Tangga yang suka membaca apa saja, masak untuk keluarga dan teman, berenang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Belajar Ski

19 September 2012   13:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:13 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Singkat cerita , dengan hati yang dag dig dug sandarkan hati ini kepada Nya, Ya Tuhan betapa tak kuasanya hamba Mu ini mendengar rengekannya, melihat wajah yang bersih, polos, mengharap pengertiannya bahwa ibunya bukanlah  putri salju yang dilahirkan dan bersenang-senang dengan 7 kurcacinya di alam  ini seperti dalam dongeng anak sebelum tidur, membawa mimpinya dalam istirahat malam.

Bismillah, hari Nya pun tiba, waktu menerima pelajaran  ski secara private, melalui orang orang terpilih ;  pelajaran  bagaimana cara mengangkat kaki dengan perlengkapan ski  yang komplit, berjalan lurus , berseluncur, belok kiri dan belok kanan, mengerem, bagaimana dan apa yang dilakukan kala jatuh, adalah tehnik-tehnik yang perlu diperlajari dengan cermat, menjaga keseimbangan badan (balancing),  fokus, dan terus diulang-ulang (dilatih), sungguh membuat  jatuh bangun diri ini berkali-kali , sakit, dari ujung kepala sampai ujung kaki, remuk, babak belur, ditertawakan,  meringis dan menangis , adalah otomatis bagai suatu sistem, semuanya jadi satu.

Subhanallahwalhamdulillah, nikmatNya sabar karena sayang, anugrah Nya yang  luar biasa.

Waktu Nya pun tiba, dengan wajah dan hati yang lurus karena Nya,  panas dingin keringatan dibuatnya, harus berani sendiri ( mau tidak mau ).  Kereta gantung membawa diri, ke  atas gunung , turun dengan perlahan menelusuri jalannya , kadang lurus, kadang belok kiri, belok kanan,  perlahan namun pasti , fokus, berusaha rileks ,  total berserah diri,  menikmati perjalanannya,  rasa salju, dari kaki sampai kekepala, sentuhan udara Nya dingin namun lembut di pipi  sangat terasa, Subhanallahwalhamdulillah, nikmatNya tak dapat kudustakan.

Mungkin beginilah juga  Tuhan mengajariku yang bodoh ini, tidak boleh berhenti belajar, berulang terus agar mengerti dan paham, bahwa tiada dayaku   tanpa izin dan kuasaNya,  hanya Allah  Maha Pencipta , Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi  Maha Penyayang dan yang mengajarkan segala sesuatunya karena Nya, dan semua akan kembali kepada Nya.  Subhanallahwalhamdulillah. Wallahu a' lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun