Tidak ada angin, tidak ada hujan Gelang yang dipakai  putus, buyar berhamburan!
Gelang ini sama seperti gelang pada umumnya, terbuat dari butiran kayu  bulat yang  bisa di dapat dari toko aksesoris. Gelang tasbih  berjumlah 33 buah, warna coklat kayu dengan lurik-lurik  yang mempertegas keunikan khasnya, dan bertali rami semi karet untuk mempermudah di kenakan ditangan.
Gelang tasbih yang membuat Istimewa adalah gelang ini menjadikan tanda sebuah persahabatan. Tanda ikatan yang terjalin antara dua orang yang saling berbagi cerita suka dukanya selama 3 tahun terakhir. Dibeli di sebuah toko buku ternama  di salah satu Mal di Jakarta Timur selepas pulang dari kuliah, sambi  menunggu hujan reda.Â
"Gw beli 2 nih" ucap Andra sambil menimang Gelang tasbih ditangannya.Â
" Satu buat lo, satu lagi buat gw" Dia melanjutkan, sambil memberikan 1 gelang kepadaku.Â
" Lah kaga usah" sanggah ku.
" Ga  pa pa, hadiah dari gw" ucap Andra.
Dengan tersenyum aku pakai gelang  tasbih yang diberikan olehnya.
Sudah 2 Bulan terakhir, Andra tidak berkabar. Biasanya dia mengirimkan pesan hanya sekedar menanyakan hal sepele yang membuat  tersenyum dan di balas "Andraaa ga jelasss lo" dengan  chat diakhiri dengan emoticon tertawa lebar. Adapula di lain kesempatan dengan emoticon marah. Dia memang selalu memiliki akal untuk  tidak membuat tenang hidupku.
Sore ini, gelang yang Andra berikan tiba-tiba putus. Manik manik kayu jatuh berlompatan di atas lantai ubin berwarna putih.  Aku pungut satu persatu sambil  bergumam "yah Putus, setelah ini akan ku coba merangkainya lagi". Dalam benak berseliweran kenapa  gelang ini bisa putus, mungkinkah talinya yang sudah usang, mungkinkah  ikatan talinya yang sudah longgar, dan mungkin-mungkin lainnya. Tapi ada satu hal yang terbersit tentang Andra, bagaimana kabar Andra?
Aku  kirim pesan kepadanya.