Mohon tunggu...
NUNUNG NURCHAYATUN
NUNUNG NURCHAYATUN Mohon Tunggu... Guru - Saya belajar, saya mengajar.

Saya menyukai kegiatan membaca dan menulis. Membaca bagi saya menambah wawasan dan mengasah sensitifitas rasa. Menulis tidak kalah serunya, membuat goresan sejarah dengan rangkaian kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gelang

5 Maret 2024   10:43 Diperbarui: 5 Maret 2024   10:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak ada angin, tidak ada hujan Gelang yang dipakai  putus, buyar berhamburan!

Gelang ini sama seperti gelang pada umumnya, terbuat dari butiran kayu  bulat yang  bisa di dapat dari toko aksesoris. Gelang tasbih  berjumlah 33 buah, warna coklat kayu dengan lurik-lurik  yang mempertegas keunikan khasnya, dan bertali rami semi karet untuk mempermudah di kenakan ditangan.

Gelang tasbih yang membuat Istimewa adalah gelang ini menjadikan tanda sebuah persahabatan. Tanda ikatan yang terjalin antara dua orang yang saling berbagi cerita suka dukanya selama 3 tahun terakhir. Dibeli di sebuah toko buku ternama  di salah satu Mal di Jakarta Timur selepas pulang dari kuliah, sambi  menunggu hujan reda. 

"Gw beli 2 nih" ucap Andra sambil menimang Gelang tasbih ditangannya. 

" Satu buat lo, satu lagi buat gw" Dia melanjutkan, sambil memberikan 1 gelang kepadaku. 

" Lah kaga usah" sanggah ku.

" Ga  pa pa, hadiah dari gw" ucap Andra.

Dengan tersenyum aku pakai gelang  tasbih yang diberikan olehnya.

Sudah 2 Bulan terakhir, Andra tidak berkabar. Biasanya dia mengirimkan pesan hanya sekedar menanyakan hal sepele yang membuat  tersenyum dan di balas "Andraaa ga jelasss lo" dengan  chat diakhiri dengan emoticon tertawa lebar. Adapula di lain kesempatan dengan emoticon marah. Dia memang selalu memiliki akal untuk  tidak membuat tenang hidupku.

Sore ini, gelang yang Andra berikan tiba-tiba putus. Manik manik kayu jatuh berlompatan di atas lantai ubin berwarna putih.  Aku pungut satu persatu sambil  bergumam "yah Putus, setelah ini akan ku coba merangkainya lagi". Dalam benak berseliweran kenapa  gelang ini bisa putus, mungkinkah talinya yang sudah usang, mungkinkah  ikatan talinya yang sudah longgar, dan mungkin-mungkin lainnya. Tapi ada satu hal yang terbersit tentang Andra, bagaimana kabar Andra?

Aku  kirim pesan kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun