Buat sebagian kompasianer kolom teraktual menjadi kolom incaran ketiga setelah HL dan terekomendasi. Bahkan ada yang sampai ngebela-belain postingnya menunggu tepat pukul 00.00 wib. Waktu dimana perhitungan dimulai. Berdasarkan pengamatan aku ada beberapa gelintir kompasianer yang specialis posting di jam 00.00.
Mengharapkan tulisan kita banyak dibaca orang sah-sah saja asal menggunakan cara-cara yang fair. Mengamati kolom teraktual membuat aku mencurigai ada beberapa gelintir kompasianer yang melakukan kecurangan dengan melakukan penilaian pada tulisannya sendiri dengan menggunakan akun kloningan. Kenapa aku curiga soalnya kuperhatikan asal orang itu menulis (yang untuk kepentingan tertentu) pasti masuk dikolom teraktual.
Disamping itu ada juga yang menilai tulisannya sendiri agar masuk langsung dikolom teraktual walaupun untuk beberapa waktu saja. Indikasinya adalah tulisannya baru dibaca oleh satu orang tapi sudah ada nilainya (ini agak janggal). Ada lagi yang tiba-tiba melonjak nilainya ketika melihat tulisannya mulai turun peringkatnya. Walaupun hal ini sudah jauh berkurang dibanding beberapa bulan yang lalu.
Tadi sore aku mendengar kabar gembira dari salah satu admin Kompasiana (mas Isjet) bahwa kompasiana akan melakukan penertiban untuk mengurangi atau kalau mungkin menghilangkan manipulasi di kolom teraktual.
Bagi yang belum sempat membaca tulisan tersebut ini linknya>>>>http://media.kompasiana.com/new-media/2012/04/05/media-sosial-media-paling-manipulatif/
Selain beberapa langkah yang dilakukan mas Isjet dan teman-teman aku ada usul sekaligus himbauan kepada semua kompasianer untuk tidak malas memberi nilai pada tulisan yang sudah kita baca. Apa salahnya sih meluangkan waktu beberapa detik untuk mengklik kolom beri nilai dan tidak ada ruginya juga menyenangkan orang lain. Karena menyenangkan orang lain itu sejatinya menyenangkan diri kita sendiri juga. Itu kata orang hiks...hiks...
Aku rasa kalau para kompasianer melakukan hal ini ruang gerak para pemberi nilai sendiri itu akan semakin terbatas.
Berulangkali kulihat ada tulisan bagus yang terbaca hingga ribuan tapi miskin nilai. Pernah kulihat tulisan yang menjadi HL (berarti sudah terbukti) dan dibaca sekitar 3.000-an tapi yang memberi nilai hanya 4 orang. benar-benar memprihatikan tingkat apresiasi para pembaca kompasiana. Atau memang tulisan-tulisannya yang gak mutu sehingga hanya pada batas dibaca.
Saya berharap suatu saat nanti kolom ter-teran itu menjadi kolom yang diminati oleh para pembaca. Bukan sebagai ajang banyak-banyakkan akun kloningan! Saya juga usul kepada admin agar huruf pada tulisan beri nilai itu diperbesar agar lebih menguatkan daya tariknya untuk dilihat dan ditindak lanjuti...hiks...hiks
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H