Mohon tunggu...
Nunung Sukarsih
Nunung Sukarsih Mohon Tunggu... -

pemerhati perkembangan komunikasi dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pikirkan Dampak sebelum Memosting Pesan di Media Sosial

31 Agustus 2015   09:34 Diperbarui: 31 Agustus 2015   09:34 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Proses berkomunikasi maupun berinteraksi melalui media online kini sudah menggejala di mana-mana. perkembangan zaman ditandai pesatnya pertumbuhan produk dan sarana komunikasi berteknologi tinggi membuat interaksi antarmanusia satu dengan lainnya semakin mudah dan murah untuk dilakukan.

Jangkauannya pun tidak terbatas, menembus batas negara, bahkan tidak terikat ruang dan waktu. Kapanpun dan di manapun aktivitas berkomunikasi bisa dilakukan dengan mamanfaatkan sarana yang tersedia. Kehadiran telepon pintar (smartphone) telah menjadikan jumlah pengguna media sosial terus bertambah.

Di antara beragam bentuk dan jenisnya, sarana komunikasi online yang paling banyak diminati oleh kalangan luas adalah media sosial seperti blog pribadi, LinkedIn, MySpace, Facebook, Plurk, Twitter, Wiser, Google+, blog-blog komunitas, ini diperkirakan terus berkembang di masa depan sejalan percepatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

 

Perlu dijelaskan bahwa media sosial dalam tulisan ini dimaksudkan sebagai bagian dari media online di mana para penggunanya dapat melakukan interaksinya secara mudah untuk kemudian saling bertukar informasi, berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

Dalam pengertian lain, menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein juga mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content (dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial).

Keleluasaan Media Sosial

Sesuai karakteristiknya yang interaktif real-time dan mengingat dalam bermedia sosial ini tidak memerlukan keahlian tertentu, sifat medianya yang terbuka untuk umum maka produk pesan/informasi yang disajikan dalam media sosial ini ibaratnya seperti “pasar” di mana hampir semua konten ditemui. Para pengguna tinggal memilih atau menyampaikan informasi apa saja yang disuka sesuai kepentingan/keinginanya.

Mengingat media social atau media warga yang diperuntukkan bagia siapa saja, di mana saja dan kapan saja boleh ikutan berpartisipasi dalam artian berinteraksi tanpa batas. Oleh sebab itu kecenderungan produk informasi/pesan yang ditemui seringkali masih perlu dipertanyakan keakuratannya. Tentunya berbeda dengan pesan/informasi yang disajikan melalui mainstream media, semua produk informasi/pesan yang disampaikan dilakukan oleh mereka yang sudah terlatih dan bekerja profesional.

Lain halnya pesan-pesan atau informasi yang disajikan melalui media sosial, mengingat semua orang/pengguna boleh dan bisa melakukan tanpa harus memenuhi persyaratan tertentu, sudah barang tentu produknya pun perlu dicermati lebih jauh.

Dalam perkembangannya, semakin tingginya interaksi antar manusia serta didukung kehadiran teknologi informasi seperti smartphone maka lalulintas pesan dalam ruang publik virtual cenderung tidak terkendali. Konten-konten yang tersebar luas kian membanjir, bahkan seringkali ditemui kekerasan (bullying), konten yang menjurus porno, penipuan, penistaan, penghinaan hingga persoalan yang mengandung SARA.

Belum lama ini diberitakan, sebuah status di Facebook berisikan hal-hal yang mengandung kebencian rasial dan diskriminasi terhadap satu golongan etnis di Indonesia. Berbagai reaksi pun mulai bermunculan, sejak status tersebut diunggah pada 22 Agustus 2015 lalu. Hanya dalam waktu singkat, status tersebut menyebar dengan cepat di media sosial karena isunya yang sangat sensitif, lebih lengkapnya baca ini:

http://tekno.kompas.com/read/2015/08/27/07413737/Ramai.Petisi.Online.Stop.Kebencian.Ada.Kasus.Apa.

Bermedia sosial yang sehat, aman dan bermanfaat

Berdasarkan kasus-kasus seperti diungkat diatas beberapa hal perlu diketahui sebagai upaya praktis untuk bermedia sosial secara sehat, aman dan bermanfaat. Perlu diperhatikan bahwa untuk mengantisipasi agar dalam bermedia sosial ini tidak mengundang dampak negatif di antaranya:

(1) Sebelum melakukan posting informasi, baik pesan maupun gambar sebaiknya perlu dipikirkan secara cermat atau dilakukan editing/sensor pada diri sendiri (self censorship) karena setiap penyampaian informasi akan selalu berdampak, baik secara psikologis maupun fisik. Sensor pada diri sendiri ini penting sekali untuk meminimalisir dampak-dampak yang tidak diinginkan,

(2) Hindarkan postingan informasi yang cenderung bersifat sensasional, termasuk yang mengandung unsur cyberbully, mengandung unsur SARA, pornografi, penistaan dan sejenisnya,

(3) Ikut memberikan solusi terhadap setiap persoalan yang sedang dibahas bersama sehingga dalam menggunakan media sosial sekaligus bisa berbagi wawasan atau pengetahuan,

(4) Bermedia sosial atau berinteraksi melalui dunia maya jangan sampai menjadikan “kecanduan” atau adiktif sehingga aktivitas-aktivitas penting lainnya di dunia nyata menjadi terabaikan. Pembagian waktu dalam berinteraksi melalui media sosial perlu dibatasi dan disesuaikan dengan kegiatan lainnya.

Itu sebabnya, hingga saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) cq. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika terus melakukan sosialisasi penggunaan internet secara sehat dan aman. Dengan harapan kehadiran media sosial sebagai wadah untuk melakukan interaksi dan forum berbagi antarpengguna yang tak terbatas jumlahnya maka diharapkan membawa manfaat optimal. Memilah dan memilih informasi termasuk dalam memosting pesan/informasi semuanya perlu dilakukan dan dipikirkan secara cermat supaya dapat diminimalisir dampak negatif dan dapat mengoptimalkan sisi postifnya.(Nung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun