Kejadian tak menyenangkan menimpa salah satu murid saya. Pagi tadi ia berangkat ke sekolah mengendarai sepeda motor. Sebelum sampai sekolah, ia harus mengantarkan temannya dulu ke sekolah lain. Ketika akan kembali menuju sekolah, ia melewati persimpangan jalan Pasar Modern, Grand Wisata, Tambun Selatan. Saat itu macet, tiba-tiba ada satu motor dengan dua orang penumpangnya, meminta uang dan HP miliknya. Anak ini pun sangat kaget dan ketakutan! Ia pun langsung membawa motornya kencang, tapi ternyata motor itu mengikuti dia hingga ke persimpangan berikutnya di daerah kalimalang, Setu.
Nah, sampai persimpangan itulah, motor yang mengejarnya baru berhenti dan menghilang. Ia pun langsung memacu sepeda motornya dengan segera supaya sampai sekolah. Sesampainya di sekolah, ia tak mampu menahan tangis. Wajahnya pucat pasi, jantungnya berdegup kencang, tangannya gemetaran. Ia ternyata shock berat mengalami kejadian itu. Ia pun bercerita sambil terisak. Tak ada satu orang pun yang menolongnya padahal di sebelahnya banyak juga pengendara sepeda motor lainnya. Tapi tak ada satu pun yang tergerak untuk membantu.
Melihat kejadian itu, tentu membuat pihak sekolah dan keluarga sangat khawatir. Saya sendiri pun tak habis pikir, ternyata kejahatan masih merajalela dimana-mana. Modus operandi penjahat pun bermacam rupa. Kini, mereka berani memalak atau mungkin menodong pengendara motor sambil mengendarai motor. Saya hanya bisa menenangkan si anak untuk lebih waspada ke depannya. Banyak membaca doa untuk terhindar dari mara bahaya, baik dari bahaya yang nyata (seperti kejahatan) maupun bahaya lainnya.
Ada baiknya juga jika anak-anak sekolah belum diberi kebebasan untuk mengendarai motor, terutama anak perempuan, karena banyak modus kejahatan yang mengincar siswi-siswi sekolah. Semoga, kewaspadaan tetap dipelihara bagi setiap pengguna jalan untuk menghindari kejahatan-kejahatan yang sudah semakin banyak bentuknya. Terutama waspadai kemacetan karena sering kali penjahat beraksi di kondisi macet tersebut.