Mohon tunggu...
Nunung Rahayu
Nunung Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis...pembelajar

Wanita penyuka puisi....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Palu

29 September 2018   17:29 Diperbarui: 29 September 2018   21:36 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tanah airku terguncang lagi
Dengan dahsyatnya gempa bumi
Diiringi teriakan histeris sana-sini
Air mata pun mengalir tak terperi

Kini Palu menangis pilu
Rakyat pun tak tahu kemana menuju
Mata-mata terlihat sayu
Tubuh pun lemah dan lesu

Tuhan ... apa ini yang disebut teguran
Karena kami asik dalam kelalaian
Padahal telah sering Engkau beri peringatan
Sedang diri terlalu bangga dalam kealpaan

Palu dan Donggala berduka
Hingga air mata tak lagi tersisa
Sedang Lombok belum lagi kembali sempurna
Pertiwi harus lagi berurai air mata

Hong Kong, 290918

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun