Mohon tunggu...
Nunuk Cita
Nunuk Cita Mohon Tunggu... -

pembelajar dan menyukai fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menikmati Sakitku

10 Oktober 2018   11:39 Diperbarui: 10 Oktober 2018   11:40 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah lama, aku tidak menyelami kedalaman hatimu. Mungkin karena terlalu dalam, aku harus tenggelam. Palung hati yang dulu pernah memesonaku, kini semakin sulit diraih. Pesona yang sejenak aku raih, sebelum oksigen meninggalkan seluruh rongga dadaku. Kesakitan yang harus aku bayar, jika harus selalu berada di hatimu.

Biarkan aku di sini saja, menikmati lembutnya ombak yang menyapu pantai. Membiarkan angin membelai wajahku, tak peduli terpapar panasnya sinar mentari. Biar kunikmati perihnya yang membakar kulit, menit demi menit. Bersaing ketat dengan pedihnya rasa, di dalam dada.

Apa aku punya pilihan? Bersamamu, hati tersiksa. Meninggalkanmu, aku nelangsa. Semua sakit yang aku terima, tak bisa melebur, lalu musnah bersama samudera.

Baiklah, aku pilih berdamai saja. Menikmati semua sakit yang aku rasa, tanpa peduli meski harus berdarah-darah.

****

Sumber gambar: Pixabay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun