Sesi 4 September sungguh tidak cukup membuat George Martin puas. Karena itu single pertama harus benar-benar bagus.
"Kita tidak suka dengan sound drum pada versi asli Love Me Do," kata Ron Richards saat George Martin tidak hadir sebagai produser tunggal pada 11 September, "Jadi saya booking Andy White untuk re-make. Saya memakainya beberapa kali, dia sangat bagus."
Paul McCartney pernah melihat White sekali sebelumnya, meski dia tidak begitu mengenalnya. White bermain drum bersama Vic Lewis's Orchestra dan Paul menyaksikannya pada 1957 ketika Lewis bermain mengiringi Bill Haley And The Comets di Empire Theatre, Liverpool.
White yang berumur 32 tahun pada 1962, jauh lebih tua daripada The Beatles mengungkapkan, "Saya sudah mendengar The Beatles karena istri saya Lyn Cornell berasal dari Liverpool. Mereka cool, tapi sangat baik dan suka bercanda. Saya terkesan karena mereka memainkan lagu-lagu mereka sendiri, tidak seperti kebanyakan band saat itu yang memainkan lagu-lagu Tin Pan Alley atau lagu-lagu Amerika."
Ada apa dengan Ringo, yang tidak dipakai hanya pada sesi rekaman kedua saja? "Dia hanya duduk diam di kotak kontrol," kata Richards, "Kemudian saya minta dia untuk bermain maraca pada lagu P.S. I Love You. Ringo sangat menyenangkan, easy going."
Pada lagu P.S. I Love You seharusnya White pegang perkusi dan Ringo pegang maraca.
Re-make Love Me Do dilakukan selanjutnya dan White pegang drum lagi. Lagu itu mengambil 18 take sebelum sempurna. "Ringo tidak pegang drum sepanjang malam itu," lanjut Richards, "Pada lagu Love Me Do dia bermain tamborin. Hari ini sisanya lebih mudah untuk menentukan rekaman Love Me Do versi mana _yang diambil untuk master_ tanpa tamborin dari sesi tanggal 4 September atau dengan tamborin dari sesi 11 september.
Menjelang akhir sesi rekaman, sekitar pukul 1.00 ketika The Beatles mencoba untuk merekam Please Please Me, George Martin datang. "Lagu Please Please Me jadi lagu yang suram, " dia bilang, "Seperti lagu Roy Orbison, sangat slow, vokal yang nge-blues. Itu sangat jelek menurutku dan perlu dibikin lebih bersemangat."
Setelah sesi itu selesai Geroge bilang pada mereka bahwa lagu itu bisa jauh lebih baik jika mereka menambah tempo dan merubah harmoni menjadi lebih rapat. "Saya bilang pada mereka untuk mengerjakannya lain kali dan kita kerjakan lagu lain disana."tambah Richards.
"Kami berdiri di koridor luar ruang kontrol setelah sesi itu," kata George, "kita belum menyelesaikan Please Please Me dengan baik, tapi itu lagu yang lumayan, kita tinggalkan saja untuk lain kali."
