Pernahkan kita memperhatikan "di-" pada tulisan-tulisan kita?Â
Jika kita membaca tulisan-tulisan yang ada di kompasiana, kita bisa menemui "di-" yang disambung dengan kata berikutnya, ada pula yang dipisah.Â
Kapan kita harus menyambung atau memisah "di-"? Jawabannya tergantung kedudukan "di-" pada kalimat itu.
- Pertama, Â "di-" sebagai awalan atau imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
- Kedua, "di" sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Kita ambil contoh dari postingan teman-teman kompasioner:
1. Aria8 pada postingan berjudul Bekam Pengobatan Alternatif (20/03/11):
"Pengobatan alternatif yang di ajarkan Rasullullah telah dikembangkan secara profesional di suatu Klinik Pengobatan di Denpasar."
di ajarkan = "di-" ini sebagai awalan yang menunjukkan kata kerja pasif ditulis serangkai dengan kata dasarnya, jadi yang benar ditulis diajarkan.
dikembangkan = "di-" ini juga sama sebagai imbuhan, ditulis serangkai menjadi  dikembangkan. Ini sudah benar.
di suatu =Â "di-" di sini sudah tepat penulisannya terpisah dengan kata yang mengikutinya karena berkududukan sebagai kata depan.
di Denpasar = Â "di-" di sini sudah tepat penulisannya terpisah sebagai kata depan.
Jadi penulisan kalimat di atas yang tepat sebagai berikut: