Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mindful Teaching: Menjaga Waras, Mengajar Cerdas

5 April 2025   07:00 Diperbarui: 5 April 2025   06:59 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru Cerdas (Sumber: freepik/tirachard)

“Menjadi guru bukan sekadar mentransfer ilmu, tetapi hadir utuh sebagai manusia yang menyentuh hati manusia lain.”

Menjadi Guru di Tengah Badai Perubahan

Menjadi guru di era ini tidaklah mudah. Di satu sisi, guru diharapkan menjadi pendidik, inovator, fasilitator, sekaligus motivator. Di sisi lain, mereka juga manusia biasa yang tak lepas dari tekanan ekonomi, tuntutan rumah tangga, dan derasnya perubahan kebijakan pendidikan.

Kebijakan demi kebijakan datang dan pergi. Dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka, dari P5 ke 7 Kebiasaan Anak Hebat, dari Platform Merdeka Mengajar ke penguatan Ruang GTK. 

Tak sedikit guru yang merasa kelelahan, tidak hanya secara fisik, tapi juga emosional dan mental. Bahkan, diam-diam banyak dari mereka mulai bertanya: “Masihkah aku punya ruang untuk bernapas dalam profesi ini?”

Pertanyaan itu bukan keluhan, melainkan sinyal bahwa guru butuh ruang untuk merawat dirinya sendiri. Butuh pendekatan yang memampukan mereka untuk tetap waras, tanpa kehilangan esensi dalam mendidik. Di sinilah konsep Mindful Teaching menemukan relevansinya.

Apa Itu Mindful Teaching?

Mindful Teaching adalah pendekatan mengajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran, kehadiran utuh, dan pengelolaan emosi yang baik. Bukan hanya hadir secara fisik di depan kelas, tapi juga hadir secara batin. 

Tidak mengajar sambil mengkhawatirkan tugas-tugas lain, tidak mengeluh dalam diam, tidak terjebak dalam mode autopilot.

Dalam praktiknya, guru yang mindful mampu:

  • Menyapa siswa dengan tulus, bukan formalitas.
  • Mendengarkan dengan perhatian, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.
  • Mengelola konflik tanpa emosi meledak-ledak.
  • Memandu siswa belajar dengan hati, bukan hanya mengejar target.

Dengan kata lain, Mindful Teaching bukan soal teknik canggih, tapi tentang kesadaran penuh dalam setiap interaksi di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun