Dengan empat pertandingan tersisa, termasuk laga tandang melawan Australia pada 20 Maret dan Bahrain pada 25 Maret, peluang lolos masih terbuka.
Untuk lolos otomatis ke putaran berikutnya, Indonesia harus meraih setidaknya empat poin dari dua laga tersebut. Jika gagal, Timnas masih bisa berharap melalui jalur play-off, yang tentu lebih berat.
Melawan Australia, Kluivert harus memastikan pertahanan Indonesia tetap solid, mengingat lawan memiliki serangan cepat dan pemain-pemain berpostur tinggi.
Sedangkan melawan Bahrain, duel lini tengah akan menjadi faktor kunci dalam mengontrol permainan.
Mega Proyek Erick Thohir: Taruhan Besar Menuju Kesuksesan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 200 miliar untuk mendukung perkembangan Timnas Indonesia. Selain mendatangkan pelatih dan penasihat kelas dunia, PSSI juga terus meningkatkan kualitas infrastruktur sepak bola nasional.
Salah satu langkah ambisius adalah menjalin kerja sama dengan federasi sepak bola Belanda untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan scouting pemain muda. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan sponsor besar, proyek ini bukan sekadar mimpi, tetapi investasi nyata untuk masa depan sepak bola Indonesia.
Namun, proyek besar ini tetap harus diuji oleh hasil di lapangan. Jika Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026, kritik pasti akan mengalir deras. Sebaliknya, jika sukses, ini akan menjadi pencapaian bersejarah yang mengubah wajah sepak bola nasional.
Akankah Garuda Terbang Tinggi?
Dua laga ke depan akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia. Dengan strategi yang tepat, mentalitas yang kuat, serta dukungan penuh dari para suporter, peluang lolos ke Piala Dunia tetap terbuka.
Apakah ini saatnya Garuda terbang lebih tinggi dan mencatat sejarah baru? Atau justru ini akan menjadi pelajaran mahal bagi sepak bola Indonesia? Jawabannya akan segera terungkap dalam duel-duel krusial mendatang.