Mimpi yang Semakin Dekat
Sepak bola Indonesia tengah memasuki era baru. Dengan hadirnya Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala dan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis, harapan untuk lolos ke Piala Dunia 2026 semakin membara.
Namun, apakah transformasi ini cukup untuk membawa Timnas Garuda ke panggung dunia? Mega proyek Erick Thohir yang melibatkan investasi besar dan strategi revolusioner kini diuji dalam laga-laga krusial kualifikasi.
Era Patrick Kluivert: Pengaruh DNA Belanda di Timnas
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala bukan sekadar keputusan taktis, tetapi bagian dari strategi besar PSSI dalam membangun timnas yang lebih kompetitif.
Dengan pengalaman bermain di level tertinggi bersama Barcelona dan timnas Belanda, Kluivert diharapkan membawa pendekatan modern ke dalam permainan Indonesia.
Formasi berbasis penguasaan bola ala Total Football mulai terlihat dalam beberapa pertandingan terakhir. Kluivert juga mengandalkan pemain-pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinan dan Rafael Struick, yang dipadukan dengan pengalaman dari pemain naturalisasi seperti Jordi Amat dan Shayne Pattynama.
Namun, tantangan utama Kluivert bukan hanya soal taktik, tetapi juga soal mentalitas. Selama ini, Timnas Indonesia sering kesulitan menghadapi tekanan dalam laga-laga besar.
Konsistensi performa menjadi kunci, terutama dalam menghadapi lawan berat seperti Australia dan Bahrain di sisa kualifikasi.
Dua Laga Penentu: Jalan Terjal Menuju Piala Dunia 2026
Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga Grup C dengan enam poin, tertinggal satu poin dari Australia yang berada di peringkat kedua.