Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Guru Perlu Membiasakan Menulis?

28 Februari 2025   15:00 Diperbarui: 8 Maret 2025   16:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru Menulis (Sumber: AI)

Dalam dunia pendidikan, seorang guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu kepada murid-muridnya, tetapi juga memiliki tanggung jawab lebih besar: menjadi agen perubahan. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menulis.

Menulis bisa menjadi bagian dari atomic habits—kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten dan memberikan dampak besar dalam jangka panjang. 

Seperti menanam benih, kebiasaan menulis dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, memperkaya wawasan, serta memperkuat identitas profesional sebagai pendidik. 

Sayangnya, masih banyak guru yang enggan atau merasa tidak memiliki waktu untuk menulis, padahal aktivitas ini memiliki manfaat luar biasa, baik bagi diri sendiri maupun dunia pendidikan secara luas.

Menulis sebagai Refleksi dan Pengembangan Diri

Seorang guru setiap hari menghadapi beragam tantangan di kelas. Mulai dari metode pengajaran yang harus terus diperbarui, karakteristik siswa yang unik, hingga kebijakan pendidikan yang terus berubah. 

Dengan menulis, guru memiliki kesempatan untuk merefleksikan pengalaman mereka, mengevaluasi pendekatan yang digunakan, dan mencari solusi yang lebih efektif. 

Tulisan bisa berupa jurnal pribadi, artikel pendidikan, hingga penelitian tindakan kelas yang berkontribusi bagi kemajuan pendidikan.

Banyak guru yang merasa bahwa menulis membutuhkan waktu dan tenaga ekstra di tengah kesibukan mengajar. Namun, jika menulis dijadikan bagian dari rutinitas, itu bisa menjadi sarana pelepas stres dan media untuk menuangkan pemikiran yang mungkin sulit disampaikan secara lisan. 

Bahkan, tulisan yang dihasilkan bisa menjadi inspirasi bagi guru lain dalam menghadapi permasalahan serupa.

Merekam Jejak dan Berbagi Ilmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun