Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menu MBG Kurang Variatif? Entah Berapa Banyak Makanan yang Terbuang

24 Februari 2025   20:54 Diperbarui: 24 Februari 2025   20:54 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi MBG (Sumber: AI)

Di sebuah sudut sekolah, seorang anak menatap piring makannya dengan wajah murung. Nasi dan lauk pauk masih utuh, hanya sesekali ia mengaduknya dengan sendok. 

"Kenapa nggak dimakan?" tanya temannya. Anak itu hanya menggeleng, tampak ragu. "Sama kayak kemarin, buat nanti aja," jawabnya pelan.

Ketika bel pulang berbunyi, ia memasukkan makanannya ke dalam wadah untuk dibawa pulang. Namun, sesampainya di rumah, harapan untuk menyantapnya kembali pupus. 

Sayuran yang tadinya masih segar kini mulai layu dan berbau. Makanan yang seharusnya bergizi malah berakhir di tempat sampah.

Dari Dapur ke Piring: Jam Berapa Sebenarnya Makanan Ini Dimasak?

Salah satu alasan mengapa makanan cepat basi adalah lamanya waktu dari proses memasak hingga makanan benar-benar dikonsumsi. Pertanyaannya, jam berapa sebenarnya makanan ini dimasak?

Jika makanan harus tersedia pukul 10 pagi, besar kemungkinan proses memasaknya dimulai sejak dini hari, bahkan sebelum subuh. Dalam kondisi ideal, makanan harus segera disantap setelah matang agar kandungan gizinya tetap terjaga. 

Namun dalam sistem distribusi massal, makanan bisa terpapar suhu ruangan dalam waktu yang cukup lama sebelum akhirnya disajikan. Ini mempercepat proses pembusukan, terutama pada sayur dan lauk berkuah.

Akibatnya, ketika makanan tidak habis dan ingin dibawa pulang, kondisinya sudah tidak lagi layak konsumsi.

Masalahnya Bukan Hanya di Kualitas, Tapi Juga Variasi

Selain persoalan kualitas makanan yang cepat basi, kurangnya variasi menu juga menjadi masalah utama. Bayangkan makan ayam kecap, ayam goreng berturut-turut, atau tumis sayur yang rasanya terus-menerus sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun