Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Brain Rot: Fenomena Kemunduran Mental di Era Digital

2 Februari 2025   13:46 Diperbarui: 2 Februari 2025   13:46 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Apa Itu Brain Rot?

Pernahkah Anda merasa sulit berkonsentrasi setelah terlalu lama menonton video pendek di media sosial?Atau mungkin Anda merasa pikiran Anda menjadi "kosong" setelah berjam-jam scrolling tanpa henti? Jika iya, Anda mungkin mengalami "brain rot".

Brain rot atau "otak membusuk" adalah istilah informal yang menggambarkan penurunan kemampuan kognitif akibat konsumsi berlebihan konten instan, seperti media sosial, video pendek, dan hiburan ringan lainnya. 

Akibatnya, seseorang menjadi mudah terdistraksi, sulit fokus, kehilangan kreativitas, dan semakin malas berpikir mendalam. Ini seperti membiarkan otak "terlalu nyaman" dengan hiburan cepat, hingga lupa cara bekerja dengan optimal.

Fenomena ini bukanlah penyakit medis resmi, tetapi semakin banyak orang yang mengalaminya akibat perubahan gaya hidup di era digital.

Sebenarnya apa penyebab "Brain Rot"?

Brain rot tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kondisi ini, diantaranya:

1. Konsumsi Konten Instan Secara Berlebihan

TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts menyediakan hiburan cepat dalam hitungan detik. Konten seperti ini merangsang dopamin secara instan, membuat otak terbiasa dengan kepuasan cepat. Akibatnya, kita menjadi sulit menikmati aktivitas yang membutuhkan fokus lebih lama, seperti membaca buku atau belajar.

2. Kurangnya Aktivitas Mental yang Menantang

Otak, seperti otot, perlu dilatih. Jika kita hanya mengonsumsi konten ringan tanpa berpikir kritis, otak bisa kehilangan kemampuannya untuk fokus dan berpikir mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun