Dari Kopi Manis ke Kopi Hitam: Perjalanan Menuju Hidup Sehat
Dulu, kopi yang saya minum harus ditambah krimer, susu, atau sirup mocca agar terasa lebih nikmat. Sayangnya, kebiasaan ini justru menumpuk gula dalam tubuh, membuat berat badan naik, dan menimbulkan rasa malas bergerak. Terkadang ada rasa kurang enak di perut, agak kembung rasanya.
Hingga suatu hari, seorang teman berkebangsaan Jerman berbagi pengalaman tentang manfaat kopi hitam tanpa gula. Jujur saja, saya sempat underestimate. Sudah sering mendengar klaim bahwa kopi hitam baik untuk kesehatan, tapi belum pernah mencobanya.
Semua berubah ketika saya menyadari tubuh terasa lebih berat, malas bergerak, dan yang paling mengejutkan: tanpa saya sadari berat badan bertambah hampir 9 kg!Â
Saat itu, saya merasa perlu mengubah gaya hidup. Inspirasi pun muncul untuk mencoba sesuatu yang berbeda, mengganti sarapan dengan kopi hitam alami dan menerapkan intermittent fasting (IF) 18/6.
Hasilnya sungguh luar biasa! Berat badan turun secara konsisten, sekitar kurang lebih 4 kg dalam sebulan. Tak hanya itu, rasanya tak pernah lagi merasa perut kembung atau asam lambung naik, tubuh terasa lebih ringan, lebih energik, dan lebih sehat.Â
Saya jadi lebih produktif, jarang merasa lapar, dan yang menarik: porsi makan otomatis berkurang tanpa paksaan.
Kopi Hitam: Lebih dari Sekadar Pelepas Kantuk
Kopi hitam adalah minuman yang kaya manfaat. Kandungan kafein, antioksidan, serta nutrisi seperti vitamin B2, B3, B5, mangan, dan kalium menjadikannya minuman yang bukan hanya enak, tapi juga penuh manfaat kesehatan.
Banyak sekali manfaat kopi hitam bagi tubuh, diantaranya:
- Meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lemak. Kafein dalam kopi hitam mempercepat metabolisme hingga 11% dan meningkatkan pembakaran lemak hingga 10-29% (Healthline, 2022).