Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu, Dalam Sunyi Aku Merindu

9 Januari 2025   19:12 Diperbarui: 9 Januari 2025   19:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, masih kuingat hangatnya jemarimu,
Saat aku kecil dan dunia begitu sempit bagiku.
Kau genggam tanganku dengan cinta tanpa batas,
Menghapus segala takut, menyembuhkan segala resah.

Kau adalah pelindung yang tak pernah lelah,
Menahan lapar di balik senyum yang ramah.
Menggenggam duka tanpa suara,
Menjadi perisai dalam badai yang melanda.

Saat ku jauh darimu..
Hanya sunyi yang menjawab panggilanku,
Hanya rindu yang mengguratkan luka,
Hanya doa yang selalu kukirimkan tanpa suara.

Betapa rinduku pada pelukanmu,
Pada suaramu yang menyejukkan hatiku.
Setiap malam aku memejamkan mata,
Mencari bayangmu dalam ingatan terindahku

Ibu,
Aku kini mengerti,
Bahwa setiap langkah yang kau tempuh adalah cinta,
Cinta yang mengikis tubuhmu tanpa kau peduli.
Dahagamu, deritamu, adalah harga dari bahagiaku.

Jika saja waktu bisa kembali,
Akan kuhapus setiap lelahmu
Akan kupeluk erat tubuhmu
Dan kubisikkan berjuta rasa cintaku padamu..

Ibu,
Di sini, aku selalu merindu
Menanti senyummu yang teduh
Mengharap hangat jemarimu membelaiku
Menghempas dusta dunia yang penuh tipu

Tuhan, jagalah dia untukku
Berikan kebahagiaan untuknya
Sebagaimana ia slalu menjagaku, dalam hangat kasih dan cintanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun