Izinkan aku mencintaimu, Â ya Rasulullah
Saat fajar merekah dan malam memeluk sunyi Â
Izinkan aku mendekap hangat cintamu yang tak pernah layu
Cinta yang kau bagi, tanpa lelah dan tanpa ragu
Kau lalui badai dan hinaan
Demi umatmu yang sering melupakan
Kau tegakkan doa di atas luka Â
Memohon ampun untuk kami yang penuh dosa
Namun aku, ya Rasulullah
Betapa sering aku melupakan namamu
Tenggelam dalam urusan dunia yang semu
Padahal, cintamu tak pernah pergi dan selalu menunggu.
Kau korbankan tidurmu
Menantikan petunjuk dalam sujud yang panjang
Meski tubuhmu letih, kau tetap berserah
Menitipkan cinta pada tiap tetes peluh tanpa kesah
Ketika dunia berpaling dan mengecam, Â
Kau tetap tersenyum, menebar kasih sayang
Saat Ta'if melukaimu dengan batu-batu kebencian
Yang Kau mohonkan adalah ampunan, bukan hukuman
Izinkan aku mencintaimu, ya Rasulullah
Walau aku sering hanyut dalam kelalaian
Sedang Engkau, dengan mata berkaca-kaca
Selalu menyebut kami, umatmu hingga akhir nafas
"Ummati... ummati..." bisikan terakhirmu
Begitu indah, dalam dan tulus
Menampar jiwa yang seringkali lalai mengingatmu
Menumbuhkan cinta di sudut gelap hatiku
Izinkan aku menangisi kelemahan ini, ya Rasulullah Â
Menghidupkan rindu pada kasihmu yang tiada tara
Menghidupkan kembali kenangan cintamu
Yang menjadi penuntun di setiap lorong duka
Izinkan aku mencintaimu, ya RasulullahÂ
Mengikuti jejak pengorbananmu yang mulia
Agar aku tak lagi tersesat, tak lagi terlupa
Bahwa cintamu adalah cahaya
Yang menuntun menuju ridha-Nya
Di padang Mahsyar kelak, kau yang akan berseru, Â
Mencari umatmu, menggenggam mereka dengan kasihmu
Syafaatmu akan menjadi naungan teduh
Bagi jiwa-jiwa yang selalu mencintaimu
Izinkan aku kembali ya Rasulullah
Memohon ampun dan berharap cinta