Suara Arya masih terngiang di telinganya, "Naya, kapan pun kau merindukanku, cukup panggil namaku tiga kali. Saat itu juga aku akan datang untukmu!"Â
***
Beberapa hari kemudian Naya dinyatakan mengandung. Kebahagiaan menyelimuti keluarga mereka. Namun, Naya tidak bisa menyingkirkan bayang-bayang Arya dari pikirannya. Setiap kali ia merasa kesepian, pangeran itu datang dalam mimpinya, memberikan kehangatan yang tak pernah ia dapatkan di dunia nyata.
Ketika bayi mereka lahir, Naya terkejut. Bayi itu sangat tampan, namun wajahnya... tidak sedikit pun mirip dengan Hari suaminya. Sebaliknya, bayi itu memiliki mata dan senyum yang sangat mirip dengan Arya.
"Apa ini...?" bisik Naya, terperangkap dalam kebingungan dan rasa takut yang mendalam.
Di tengah kebahagiaan akan kehadiran putranya, Naya tahu satu hal, kehadiran Arya dalam hidupnya adalah nyata dan belum berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H