Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak Langit Lembayung: Lukisan Takdir di Atas Sebuah Keterbatasan (3)

7 September 2024   19:00 Diperbarui: 7 September 2024   19:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

**Bagian 3: Perjuangan Sang Ayah untuk Lembayung yang Istimewa**

_Kepergian Arum meninggalkan ia dan Lembayung membuat Bima sangat terpukul dan sedih. Hanya Lembayung yang saja kini penyemangat hidupnya. Walau terlahir tanpa tangan dan dengan satu kaki saja, Bima yakin suatu saat nanti Lembayung dapat menjadi seseorang yang hebat_


***

Setiap hari adalah perjuangan bagi Bima. Tak ada lagi Arum di sisi, tak ada lagi teman berbagi beban. Sekarang ia harus menjalani semuanya sendiri---bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sekaligus merawat Lembayung yang masih bayi. Meskipun hidup terasa berat, Bima tak pernah menunjukkan keluh kesahnya. 

Setiap pagi, ia bangun lebih awal, menyiapkan sarapan, dan memastikan Lembayung mendapat semua yang ia butuhkan. Sebagian besar waktu memang ia habiskan untuk membuka jasa servis di rumah sambil menjaga Lembayung. Namun saat harus pergi keluar atau mengerjakan pekerjaannya di luar rumah, Lembayung seringkali ia titipkan kepada Bu Sari, tetangganya yang selalu berbaik hati menolong.

Penghasilan Bima saat ini memang tidak sebanding dengan gajinya dulu. Tetapi ia selalu mensyukurinya, karena apa pun yang ia dan Lembayung butuhkan masih tetap terpenuhi dengan baik. Allah memang Maha Baik dan Maha Adil. Selalu saja ada orang yang meminta jasa Bima setiap harinya. Orang-orang menyukai pekerjaan Bima yang rapi. Terlebih ia jujur dan tak pernah menetapkan tarif.

Di tengah segala kesulitan, Lembayung tumbuh menjadi malaikat kecil yang istimewa. Meski tanpa kehadiran ibunya, kasih sayang Bima dan dukungan orang-orang sekitar membuatnya tetap tumbuh dengan penuh cinta. 

Lembayung terlahir tanpa tangan dan hanya memiliki satu kaki, tetapi itu tidak menghalangi perkembangan fisiknya. Di luar dugaan, pertumbuhan Lembayung sangat pesat. Ia tumbuh menjadi balita kecil yang amat lucu dengan wajah yang menawan, hasil perpaduan sempurna antara paras rupawan Bima dan Arum.

Senyumnya yang manis sering kali membuat tetangga yang melihatnya tak kuasa menahan kekaguman. "Subhanallah, Lembayung ini benar-benar cantik sekali, ya. Seperti malaikat kecil," kata Ibu Sari, tetangga yang sering menjaga Lembayung saat Bima harus bekerja atau pergi keluar.

 Meskipun keadaan fisiknya tidak sempurna, kepribadian ceria dan lincah Lembayung membuat siapa pun yang bertemu dengannya langsung jatuh cinta.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun