**Bagian 3: Perjuangan Sang Ayah untuk Lembayung yang Istimewa**
_Kepergian Arum meninggalkan ia dan Lembayung membuat Bima sangat terpukul dan sedih. Hanya Lembayung yang saja kini penyemangat hidupnya. Walau terlahir tanpa tangan dan dengan satu kaki saja, Bima yakin suatu saat nanti Lembayung dapat menjadi seseorang yang hebat_
***
Setiap hari adalah perjuangan bagi Bima. Tak ada lagi Arum di sisi, tak ada lagi teman berbagi beban. Sekarang ia harus menjalani semuanya sendiri---bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sekaligus merawat Lembayung yang masih bayi. Meskipun hidup terasa berat, Bima tak pernah menunjukkan keluh kesahnya.Â
Setiap pagi, ia bangun lebih awal, menyiapkan sarapan, dan memastikan Lembayung mendapat semua yang ia butuhkan. Sebagian besar waktu memang ia habiskan untuk membuka jasa servis di rumah sambil menjaga Lembayung. Namun saat harus pergi keluar atau mengerjakan pekerjaannya di luar rumah, Lembayung seringkali ia titipkan kepada Bu Sari, tetangganya yang selalu berbaik hati menolong.
Penghasilan Bima saat ini memang tidak sebanding dengan gajinya dulu. Tetapi ia selalu mensyukurinya, karena apa pun yang ia dan Lembayung butuhkan masih tetap terpenuhi dengan baik. Allah memang Maha Baik dan Maha Adil. Selalu saja ada orang yang meminta jasa Bima setiap harinya. Orang-orang menyukai pekerjaan Bima yang rapi. Terlebih ia jujur dan tak pernah menetapkan tarif.
Di tengah segala kesulitan, Lembayung tumbuh menjadi malaikat kecil yang istimewa. Meski tanpa kehadiran ibunya, kasih sayang Bima dan dukungan orang-orang sekitar membuatnya tetap tumbuh dengan penuh cinta.Â
Lembayung terlahir tanpa tangan dan hanya memiliki satu kaki, tetapi itu tidak menghalangi perkembangan fisiknya. Di luar dugaan, pertumbuhan Lembayung sangat pesat. Ia tumbuh menjadi balita kecil yang amat lucu dengan wajah yang menawan, hasil perpaduan sempurna antara paras rupawan Bima dan Arum.
Senyumnya yang manis sering kali membuat tetangga yang melihatnya tak kuasa menahan kekaguman. "Subhanallah, Lembayung ini benar-benar cantik sekali, ya. Seperti malaikat kecil," kata Ibu Sari, tetangga yang sering menjaga Lembayung saat Bima harus bekerja atau pergi keluar.
 Meskipun keadaan fisiknya tidak sempurna, kepribadian ceria dan lincah Lembayung membuat siapa pun yang bertemu dengannya langsung jatuh cinta.
***