“Ya Allah, tunjukkan jalan terbaik untuk kami... Kuatkan aku, hapuskan kesedihan di hati ini dan bantu aku untuk bisa menjadi ayah yang baik bagi Lembayung,” lirihnya dalam tangis yang ia tahan.
Setiap malam terasa semakin sunyi tanpa kehadiran Arum. Meskipun tubuhnya lelah bekerja sambil merawat Lembayung dan hatinya masih dipenuhi luka, Bima tetap berusaha tegar. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tak akan meninggalkan Lembayung, apapun yang terjadi. Di balik segala keterbatasan Lembayung, ia yakin bahwa putrinya adalah anugerah yang harus ia lindungi.
“Sampai kapan pun, Ayah akan menjaga kamu, Lembayung. Kita akan bertahan, apapun yang terjadi,” ucap Bima suatu malam, sambil mengusap kepala Lembayung yang tertidur pulas di pangkuannya.
Dalam kesendiriannya, Bima tetap berjuang, menantang hidup yang penuh dengan kepahitan, namun dengan keyakinan bahwa Lembayung adalah alasan utamanya untuk terus bertahan.
*Bersambung..*
_________________________
Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang paling mulia?' Beliau menjawab: "Yang paling mulia di antara mereka di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara mereka." (HR Bukhari)
Riwayat lain dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal perbuatan kalian." (HR Muslim)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H