Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Jejak Langit Lembayung: Lukisan Takdir di Atas Sebuah Keterbatasan (2)

6 September 2024   19:00 Diperbarui: 6 September 2024   19:00 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

“Ya Allah, tunjukkan jalan terbaik untuk kami... Kuatkan aku, hapuskan kesedihan di hati ini dan bantu aku untuk bisa menjadi ayah yang baik bagi Lembayung,” lirihnya dalam tangis yang ia tahan.

Setiap malam terasa semakin sunyi tanpa kehadiran Arum. Meskipun tubuhnya lelah bekerja sambil merawat Lembayung dan hatinya masih dipenuhi luka, Bima tetap berusaha tegar. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tak akan meninggalkan Lembayung, apapun yang terjadi. Di balik segala keterbatasan Lembayung, ia yakin bahwa putrinya adalah anugerah yang harus ia lindungi.

“Sampai kapan pun, Ayah akan menjaga kamu, Lembayung. Kita akan bertahan, apapun yang terjadi,” ucap Bima suatu malam, sambil mengusap kepala Lembayung yang tertidur pulas di pangkuannya. 

Dalam kesendiriannya, Bima tetap berjuang, menantang hidup yang penuh dengan kepahitan, namun dengan keyakinan bahwa Lembayung adalah alasan utamanya untuk terus bertahan.

*Bersambung..*

_________________________

Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang paling mulia?' Beliau menjawab: "Yang paling mulia di antara mereka di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara mereka." (HR Bukhari)

Riwayat lain dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal perbuatan kalian." (HR Muslim)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun