Inovasi teknologi dalam pembelajaran untuk anak autis telah membawa perubahan signifikan. Dengan bantuan alat komunikasi alternatif augmentatif (AAC) hi tec, aplikasi edukasi, robotika, dan alat bantu komunikasi, proses belajar menjadi lebih optimal, interaktif dan efektif. Teknologi ini tidak hanya mempermudah anak autis untuk memahami materi pelajaran, tetapi juga meningkatkan kemampuan komunikasi baik bagi anak autis verbal maupun nonverbal serta meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan interaksi sosial.
Komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC) adalah jenis teknologi bantuan khusus yang dapat bermanfaat bagi penderita autisme dari segala usia dengan mendorong kemandirian, memperluas komunikasi, dan meningkatkan interaksi sosial. Banyak contoh pemanfaatan integrasi teknologi dalam alat komunikasi augmentatif alternatif maupun media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran.
Inovasi tersebut dapat diterapkan oleh guru, terapis, dan orang tua anak-anak dengan spektrum autisme. Para ahli teknologi dan pengembang aplikasi juga berperan penting dalam menciptakan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan anak autis. Selain itu, sekolah-sekolah inklusif dan lembaga pendidikan khusus menjadi tempat utama untuk penerapan teknologi tersebut.
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran untuk anak autis mulai berkembang pesat dalam dekade terakhir, terutama dengan kemajuan teknologi digital. Pada masa pandemi COVID-19, pemanfaatan teknologi semakin meningkat karena kebutuhan akan pembelajaran jarak jauh. Saat ini, penggunaan aplikasi dan alat bantu digital menjadi bagian integral dari metode pembelajaran, tidak terkecuali bagi anak autis.
Inovasi dalam bidang teknologi tersebut diterapkan di berbagai institusi pendidikan, baik di sekolah umum dengan program inklusif maupun di sekolah khusus di luar dan dalam negeri. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan di rumah oleh orang tua sebagai bagian dari rutinitas pembelajaran anak sehari-hari. Beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, telah menjadi pionir dalam penerapan teknologi tersebut.
Hal tersebut tentunya dikembangkan untuk menjawab tantangan dalam pembelajaran anak autis yang sering kali kesulitan dalam komunikasi verbal dan pemahaman abstrak. Aplikasi dan alat bantu ini dirancang untuk membantu mereka dalam berkomunikasi serta mengakomodasi cara belajar visual dan kinestetik, yang lebih sesuai dengan kebutuhan anak autis. Melalui integrasi teknologi, anak-anak autis dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri. Materi pelajaran yang diberikan pun dapat disesuaikan dengan minat serta kemampuan mereka.
Aplikasi edukasi dan alat bantu komunikasi yang di maksud tentunya menggunakan antarmuka yang ramah anak, dengan gambar-gambar yang jelas, suara yang menyenangkan, dan animasi yang menarik. Contohnya aplikasi seperti "Proloquo2Go" yang membantu anak autis yang non-verbal untuk berkomunikasi menggunakan simbol. Sementara itu, di luar negeri robotika banyak digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial dan emosional. Robot seperti "Milo" juga dirancang untuk berinteraksi dengan anak autis, membantu mereka memahami ekspresi wajah serta emosi. Di samping itu, alat bantu komunikasi berbasis tablet atau smartphone dapat bapak ibu guru atau pun orang tua manfaatkan untuk memungkinkan anak lebih mandiri dalam berkomunikasi dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Inovasi teknologi dalam pembelajaran anak autis telah membuka jalan baru dalam pendidikan khusus. Guru dapat menggunakan ragam aplikasi atau alat yang tersedia maupun berinovasi mengembangkannya. Dengan aplikasi edukasi, robotika, ragam alat bantu komunikasi alternatif augmentatif serta media pembelajaran adaptif berbasis teknologi lainnya, anak-anak autis dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka. Teknologi ini tidak hanya membantu dalam proses belajar mengajar, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup anak-anak dengan spektrum autisme.Â
Bagaimana sahabat guru pendidikan khusus dan guru pendidikan inklusif? Siap berinovasi mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran peserta didik autis? Kuncinya adalah pelaksanaan asemen yang tepat,mencari ragam sumber inspirasi dan referensi serta berinovasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H