Mohon tunggu...
Nunik Ayu Wulandari
Nunik Ayu Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saat ini saya sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, sembari menempuh pendidikan ini saya juga menjalankan sebuah bisnis kecil dibidang bakery. Hobi saya baking dan bernyanyi, sehingga sering kali ketika saya sedang baking untuk menghibur diri saya juga bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Bersih dan Bertanggungjawab

20 Maret 2024   08:00 Diperbarui: 20 Maret 2024   08:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstract

This journal raises the issue of environmental cleanliness in SMP Negeri 20 Surakarta, which was discovered during Field Experience Implementation (PPL) 1. Observations state that students are less responsive to school hygiene, as seen from scattered garbage, especially food containers around the canteen, and the behavior of leaving garbage without responsibility. Environmental awareness and social responsibility of learners still require serious attention. The Environmental Awareness and Character Education Program at SMP Negeri 20 Surakarta was initiated as a concrete response, using a Project-Based approach. The program aims to provide practical experience to learners in designing and implementing environmental projects, with the hope of increasing their awareness and responsibility towards the cleanliness of schools and the surrounding environment. Involving learners directly in the change process, it is hoped that this program will not only affect the physical hygiene of the school, but also stimulate behavior change, creating an environmentally conscious and socially responsible generation. With previous experience in managing waste bank projects in regional schools, the author believes that Project-Based approaches, such as waste bank management, can be an effective solution to create positive change in SMP Negeri 20 Surakarta. This program is expected to shape the character of responsible students in the 21st century era.

Keywords: Environmental Awareness, Character Education, Project-Based Learning, School Hygiene, Student Social Responsibility

 

Abstrak

Jurnal ini mengangkat permasalahan kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Surakarta, yang ditemukan selama Pelaksanaan Pengalaman Lapangan (PPL) 1. Observasi menyatakan bahwa peserta didik kurang responsif terhadap kebersihan sekolah, terlihat dari sampah berserakan, khususnya bekas makanan di sekitar kantin, dan perilaku meninggalkan sampah tanpa tanggung jawab. Kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial peserta didik masih memerlukan perhatian serius. Program Kesadaran Lingkungan dan Pendidikan Karakter di SMP Negeri 20 Surakarta diinisiasi sebagai respons konkret, menggunakan pendekatan Project-Based. Program ini bertujuan memberikan pengalaman praktis kepada peserta didik dalam merancang dan melaksanakan proyek lingkungan, dengan harapan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab mereka terhadap kebersihan sekolah dan lingkungan sekitarnya. Melibatkan peserta didik langsung dalam proses perubahan, diharapkan program ini tidak hanya memengaruhi kebersihan fisik sekolah, tetapi juga merangsang perubahan perilaku, menciptakan generasi yang sadar akan lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Dengan pengalaman sebelumnya dalam mengelola proyek bank sampah di sekolah daerah, penulis percaya bahwa pendekatan Project-Based, seperti pengelolaan bank sampah, dapat menjadi solusi efektif untuk menciptakan perubahan positif di SMP Negeri 20 Surakarta. Program ini diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik yang bertanggung jawab di era abad ke-21.

Kata kunci: Kesadaran Lingkungan, Pendidikan Karakter, Project-Based Learning, Kebersihan Sekolah, Tanggung Jawab Sosial Peserta Didik

 

PENDAHULUAN

Keberhasilan sebuah sekolah tidak hanya dapat diukur dari aspek pendidikan formal, tetapi juga ditentukan oleh kondisi lingkungan sekolah yang bersih dan kondusif. Penulis, dalam pelaksanaan Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di SMP Negeri 20 Surakarta, menemui situasi yang memprihatinkan terkait minimnya respons peserta didik terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Fenomena ini mencakup penyebaran sampah, khususnya bekas makanan dan minuman di sekitar kantin, serta perilaku meninggalkan sampah tanpa rasa tanggung jawab, baik di dalam maupun di luar kelas. Observasi selama PPL 1 menggambarkan bahwa kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial peserta didik di SMP Negeri 20 Surakarta masih perlu perhatian serius. Tidak hanya menjadi masalah kebersihan fisik sekolah, tetapi kondisi ini juga mencerminkan kurangnya rasa memiliki terhadap lingkungan sekitar dan minimnya pemahaman tentang dampak tindakan mereka terhadap keberlanjutan lingkungan.

Dalam menghadapi tantangan ini, program Kesadaran Lingkungan dan Pendidikan Karakter: Menuju Peserta Didik yang Bertanggung Jawab di SMP Negeri 20 Surakarta diinisiasi sebagai respons konkret. Program ini, berdasarkan pendekatan Project-Based, bertujuan memberikan pengalaman praktis kepada peserta didik dalam merancang dan melaksanakan proyek lingkungan. Diharapkan, melalui partisipasi aktif dalam proyek ini, peserta didik dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap kebersihan sekolah dan lingkungan sekitarnya. Proyek ini tidak hanya bertujuan memperbaiki kebersihan fisik sekolah, melainkan juga mengubah perilaku peserta didik, menciptakan generasi yang lebih sadar akan lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Dengan melibatkan peserta didik langsung dalam proses perubahan, program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih berdaya guna dan membangun pondasi karakter peserta didik yang tangguh di era abad ke-21.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun