Mohon tunggu...
Nunik Utami
Nunik Utami Mohon Tunggu... karyawan swasta -

irt, 2 anak

Selanjutnya

Tutup

Catatan

KKK: Habis Gelap Terbitlah Terang

11 November 2011   12:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:47 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari : waroengrest-oe.com

Pulang kerja, letih mendera.  Kin 'n Kat lagi kompak.  Tidur pulas, muka polos tanpa beban dosa.  Enaknya ngapain ya? Cocok nih buat luluran ama bleaching, nyobain pemutih hasil ngebon yang konon katanya bisa putih dalam sepuluh hari. Weww apa iya? Ritual dimulai. lulurnya di gosok ke seluruh badan, hebat, ajaib.  Daki-daki yang setebal buku Pharmakope Indonesia IV jatuh, berguguran.  selesai, kubilas seluruh badan. Terasa licin, tinggal pake adonan bleachingnya. Kali ini kuoles krem bleaching ke seluruh tubuh.  Aturan pakenya musti nunggu 10 menit baru di gosok.  Gak sabar rasanya harus nunggu di kamar mandi yang pengap ini.  Aku memakai bajuku, tubuhku masih dilumuri oleh krem bleaching. Keluar kamar mandi. "Laper sayyyyy" terdengar suara kanjeng manja "Wahh, cuma ada dadar mau?" aku enggak yakin Kanjeng mau makan pake dadar thokthil. "Gak mau nasi, Mie Ayam sebelah ajah" Kanjeng menjawab sambil menunjuk rumah tetangga yang jualan mie ayam. WAaaaaa bukannya gak mau, tapi badanku putih semua kayak dilumurin tepung. Apalagi dah mulai kering, makin kentara putihnya. "Gimana kesananya, badanku gini" aku kasih alasan. "Alaahhhhhh  gak keliatan, tempat Koh Amin kan gelap"  Embah bantuin Kanjeng menjawab. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="dari : waroengrest-oe.com"][/caption] Mie Koh Amin Letaknya persis sebelah kanan rumah.  Di sini, di kota ini wewww.. karena belum menemukan mie ayam yang bener2 pas di lidah dan di kantong Mie Koh Amin menjadi favoritku dan Kanjeng. Dengan semangat 22 setengah alias empat lima bagi dua aku berjalan ke tempat Koh Amin.  Kaos lengan pendek dan celana kolor pendek gak mampu menutupi seluruh badan pastinya. Alias lengan dan kakiku yang berlumur krem beaching terlihat tanpa tedeng aling-aling.  Tapi aku menguatkan hatiku 'Sapa yang mau merhatiin, lagian tempat Koh Amin kan gelap' Aku masuk.. Jreng-jreng. Terang benderang, tembok baru dicat, lantai baru disemen, lampu baru di pasang.  Aku lupa kalo Warung Koh Amin abis direnovasi.  Semua mata memandang ke arahku. Aku menunduk. Pura-pura buta. bdjy-11-11-11

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun