Hasan basri adalah salah seorang warga kampung kadu tanggai desa purwaraja kecamatan menes, beliau sehari-hari sering dipangil dengan sebutan nama (embas),beliau bercerita awal mula mendirikan kantin kejujuran. Kantin kejujuran yang Embas kelola sudah hampir satu tahun ini berjalan. Ruang kantinnya tidak begitu besar yang dijualnya pun hanya makanan ringan, kopi dan mie rebus saja. Biasanya Embas membuka kantin dari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB di Komplek Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Berkah.
Diketahui Embas merupakan salah seorang warga binaan dari PKBM Berkah. Beliau adalah pengelola kantin yang hanya bermodalkan kepercayaan saja, beliau mengelola kanti itu dari mulai pertama belajar di PKBM Berkah sampai sekarang, beliau tidak pernah sekolah, tetapi beliau mengikuti ujian kesetaraan dari mulai tingkat dasar sampai tingkat atas, Alhmdulilah beliau sekarang sudah bisa baca, tulis dan hitung.
Beliau berharap lewat kantin kejujuran ini beliau bisa mengajarkan kepada oeang-orang yang belanja di kantin kejujuran beliau yang mayoritasnya adalah pelajar dan pegawai kecamatan dan warga sekitar, beliau membebaskan orang-orang keluar masuk kantin kejujuran tanpa ada rasa takut kantinnya akan merugi karena adanya yang mencuri, beliau mengatakan tidak ada yang mungkin mengambil barang-barang baik berupa jajanan maupun uanga yang ada didalam kantin ini karena mereka pasti malu dengan plang yang ada yaitu kantin kejujuran.
Ide awal beliau memberi nama kantin kejujuran ini karena pada tahun 2013 silam komisi pemberantasan korupsi (KPK) telah booming tentang penangkapan para korupsi, maka kantin yang sudah berdiri selama tujuh tahun itu diberi nama kantin kejujuran pada tahun 2013 silam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H