Mohon tunggu...
nung upik upiah
nung upik upiah Mohon Tunggu... -

Nama : Nung Upik upiah Alamat : Kampung Cikole, Desa Karyawangi, Kecamatan pulosari.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

3 Cinta

3 April 2015   19:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

3 CINTA

Minggu 28 maret 2014 pada hari itu aku dimintai membawakan acara seminar oleh kak ucu selaku panitia seminar kebangsaan, aku pun menyangnupi untuk menjadi Master of Ceremonis (MC), namun dibalik ka ucu menyuruh aku menjadi Mc semata-mata hanya untuk mendekatkan aku dengan kak Asrori, yang mana saat itu beliau adalah seniorku pada sebuah organisasi intra dikampus.

Acara pun berjalan para tamu undangan, peserta dan pemateri pun sudah memenuhi kursi-kursi yang sebelumnya kosong dan aku pun segera mengisi tugas aku sebagai MC, kemudian datanglah wartawan-wartawan dari berbagai media untuk meliput acara seminar yang bertemakan “KEBANGSAAN”.

Beberepa pemateri telah memberikan mateerinya dan sesi tanya jawab pun berlangsung sala-satu tamu undangan dari sebuah organisasi PMII melontarkan pertanyaannya dengan berbelit dan membingungkan pemateri karena pertanyaan beliau yang begitu panjang dan tidak menjurus sehinggga membuat orang-orang tertawa karena kekonyolannya itu, namun demikianlah hal tersebut terjadi karna geroginya untuk bertanya, orang itu bernama Roni dan untuk menghilangkan rasa malunya itu setelah diketawakan banyak orang dia mengajak aku ngobrol, setelah panjang lebar ngobrol dia meminta nomor ponsel aku, “minta nomor telponnya dong buat merekatkan pertemanan aja kok”, ungkap Roni.

Setelah itu aku dekat dengan kak Roni dan menjalin kedekatan, begtupun dengan ka Asrori dekat dengan aku, dan kak Iin Muhlisin wartawan yang meliput acara seminar itu hadir dalam kisah percintaanku. Kak Roni adalah eksperimen cintaku, karena aku ingin pacaran dengan seorang yang tidak aku cintai, sedangkan kak Asrori dia terlalu baik dan hanya aku manfaatin tetapi aku tidak tega kepada merak berdua, karna jika aku diposisi mereka akupun akan merasa dibodohi. Hubungan aku pun berakhir dengan kak Roni, dan tidak ada komunikasi lagi, tetapi kak Asrori tidak mudah menyerah walaupun sudak aku cuekin dia tetap saja berusaha untuk mendapat kan hatiku.
Sementara hubungan aku dengan kak Iin yang sempat aku tolak cintanya malah berjalan mulus tanpa dihiasi duri-duri, pada tanggal 27 november kak Iin melamar aku untuk menjadi istrinya kepada orangtua aku, dan aku pun menerimanya dengan beberapa syarat dan pertimbangan, pada tanggal 08 Februari 2015 kami pun melaksanakan niat suci kami itu, kini aku dan kak Iin telah menjadi suami dan istri yang syah. Inilah kisah perjalanan aku untuk menemukan pasangan hidupku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun