Mohon tunggu...
Nungki Widya
Nungki Widya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten menarik dan lucu

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mengenal Bisnis MLM Secara Singkat

9 Mei 2023   12:20 Diperbarui: 9 Mei 2023   12:21 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

istilah Multi Level Marketing yang disingkat (MLM),sistem perdagangan ini dipraktekkan oleh berbagai perusahaan, baik yang berskala lokal, nasional, regional, maupun internasional. Bisnis yang dikelola dengan menggunakan sistem network marketing yaitu sistem berjenjang. Pada sistem berjenjang ini, produk tidak lagi dijual melalui agen/toko, tetapi oleh perusahaan langsung kepada distributor sehingga menyebabkan terganggunya rantai distribusi. 

MLM adalah singkatan dari Multi Level Marketing yang juga disebut dengan istilah Network Marketing.      Dalam bahasa Indonesia MLM dikenal dengan istilah Pemasaran Berjenjang, atau Penjualan Langsung Berjenjang MLM atau Pemasaran Langsung Berjenjang adalah sistem penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, dimana perusahaan yang bergerak dalam industry MLM hanya menjual produk-produknya secara langsung kepada konsumen yg sudah terdaftar (member), tidak melalui agen/penyalur; selain itu perusahaan juga memberikan kesempatan kepada setiap konsumen yg sudah terdaftar (member) untuk menjadi tenaga pemasar atau penyalur.

Dengan cara ini maka seorang konsumen secara otomatis menjadi tenaga pemasar (marketer). Dengan kata lain seorang konsumen akan berfungi ganda di mata perusahaan, yakni yang pertama ia menjadi konsumen, kedua ia juga sebagai mitra perusahaan dalam memasarkan produknya. Setiap perdagangan pasti berorientasi pada keuntungan. Namun penekannan kewajaran dalam memperoleh keuntungan tersebut. Artinya, harga produk harus wajar dan tidak dimark up sedemikian rupa dalam jumlah yang amat mahal, sebagaimana yang banyak terjadi di perusahaan bisnis MLM saat ini.

     Dengan metode MLM, sebenarnya perusahaan dapat menghemat biaya penjualan dan pemasaran (biaya periklanan) daripada membuang-buang uang untuk berbagi keuntungan dengan tenaga penjualan, karena biaya ini mahal di industri ritel.

     MLM dinilai sebagai metode pemasaran yang lebih efisien dan efektif pada tingkat retail (penjualan eceran) karena besarnya dan luasnya gerakan individu yang melancarkan program marketing ini dibandingkan sistem pemasaran biasa.

  Dampak negatif MLM menurut Dewan Syariah Partai Keadilan melalui fatwa No.02/K/DS-P/VI/11419, diantaranya: obsesi yang berlebihan untuk mencapai target penjualan tertentu karena terpacu oleh sistem ini, suasana tidak kondusif yang kadang mengarah pada pola hidup hedonis ketika mengadakan acara rapat dan pertemuan bisnis, banyak yang keluar dari tugas dan pekerjaan tetapnya karena terobsesi akan mendapat harta yang banyak dalam waktu singkat.

     Setiap upline yang dapat merekrut semakin banyak downline otomatis akan mendapat bonus yang tinggi. Hal yang sering menjadi pro dan kontra adalah banyak orang beranggapan bahwa bisnis MLM hanya menguntungkan upline saja, tetapi sebenarnya tidak juga, karena banyak juga yang downline yang lebih sukses daripada uplinenya, terlebih jika uplinenya hanya suka bermalas-malasan. Sebenarnya bisnis MLM ini sama saja dengan bisnis lainnya, bisa menguntungkan bagi siapa saja yang mau berusaha.

    MLM atau Multi Level Marketing sering dianggap kontroversial karena sejumlah alasan. Bisnis MLM sering dilihat sebagai skema piramida karena keuntungan diperoleh dengan merekrut anggota baru dan bukan dengan menjual produk. Hal ini membuat perusahaan MLM rentan terhadap penipuan dan aktivitas ilegal.

     Sebagian besar perusahaan MLM mengenakan biaya awal yang tinggi untuk membeli produk atau paket dari distributor. Ini bisa menguras keuangan anggota baru, terutama jika mereka gagal. Bisnis MLM menekankan pada merekrut anggota baru untuk mencari keuntungan, bukan menjual produk. Hal ini dapat menyebabkan pengabaian kualitas produk dan memperkuat persepsi negatif tentang bisnis MLM.

   Karena setiap anggota MLM berusaha merekrut anggota baru dan menjual produk, persaingan dalam bisnis MLM seringkali menjadi sangat ketat. Ini dapat mengarah pada praktik yang tidak sehat seperti menyalahgunakan pesaing, menarik pelanggan dari anggota lain, dll.

Sangat sedikit anggota MLM yang benar-benar sukses dalam bisnisnya. Sebagian besar anggota MLM kehilangan uang atau tidak menghasilkan pendapatan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti B. Persaingan yang ketat, biaya awal yang tinggi dan pasar yang terbatas untuk produk yang dijual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun