"Ketika Doni mendapatkan suatu permasalahan yang memungkinkan Doni harus mengungkapkan apa yang terajadi kepada konselor lalu konselor ini merasa bersimpati secara terus menurus dan konselor malah kurang memberikan arahan yang menyebabkan adanya konsultasi ini tidak maksimal."
Jadi empati tertap menjadi bagian dalam hubungan terapeutik karena agar klien merasa terarahkan emosinya dan juga dapat membantu terselesainya masalah yang tengah dialami  klien apabila konselor menerapkan fungsi teraupeutik dan empati dengan baik. Selain itu, bisa dikatakan bahwa adanya komunikasi teraupeutik dan emopati yang saling berhubungan dengan baik merupakan salah satu dari karkteristik komunikasi teraupeutik karena memiliki jiwa empati akan sangat pengaruh besar kepada klien dengan mampu merasakan apa yang tengah dirasakan klien juga.
Oke, sekian sedikit peparan mengenai hubungan terapeutik dan empati dalam ranah konseling ini dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih bagi para pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan singkat saya.
Dengan tulisan ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum. Wr. wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H