[caption id="attachment_315539" align="aligncenter" width="600" caption="dokumen pribadi"][/caption]
Siapa yang tidak tahu Candi Prambanan? Candi ini sering disebut juga dengan Candi Roro Jonggrang dan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Letaknya di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah (Klaten) dan DIY (Sleman). Candi ini mempunyai sejuta daya pikat untuk para pengunjung baik dari domestik maupun mancanegara. Bahkan dilihat dari luar pagarnya saja sudah sangat indah apalagi jika melihatnya dari dekat dan mengamati setiap pahatan yang ada di candi tersebut. Konon katanya, candi ini menjadi salah satu candi tercantik di kawasan ASEAN. Pada saat saya pergi ke sana, ada beberapa keterangan nama di setiap candinya, ada candi Brahma, Wishnu dan Siwa. Candi yang selalu menjadi tujuan wisata ini menurut Prasasti Siwagrha dibangun sekitar tahun 850 masehi dan dibangun oleh Rakai Pikatan kemudian dikembangkan oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram. Disebut juga sebagai candi Roro Jonggrang karena pada masa itu terdapat kisah cerita tentang Bandung Bondowoso yang terpikat dengan seorang gadis bernama Roro Jonggrang dan hendak menikahinya, namun ternyata Roro Jonggrang tidak menyukai Bandung Bondowoso dan berusaha mencari cara untuk menolak lamarannya. Cara halus dan yang terbilang licikpun dilakukan oleh Roro Jonggrang. Ketika persyaratan menikah yang diajukannya adalah membuatkan 1000 candi dalam semalam sampai sebelum matahari terbit, namun Roro Jonggrang mengerahkan pertanda -pertanda pagi seperti ibu-ibu yang sudah bekerja di dapur dengan menumbuk padi dengan ani-ani dan membuat suara ayam berkokok pertanda pagi, sehingga Bandung Bondowoso sangat geram dan marah besar hingga mengutuk wanita yang dicintainya menjadi batu ke - 1000 sebagai pelengkap 999 candi yang sudah ada. Oya, saat memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.
[caption id="attachment_315543" align="aligncenter" width="300" caption="dokumen pribadi"]
Oya, saat memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.Terakhir dan pertama kali saya ke Prambanan pada waktu masih SD dalam rangka study tour. Setelah itu belum pernah kesana lagi sampai pada hari itu saya diajak oleh saudara saya pergi ke Prambanan. Pada hari Minggu pagi menjelang siang bersama Pak Puh (sebutan Pakdhe atau Om di lingkungan keluarga saya) dan dua orang saudara saya, kami meluncur ke Prambanan. Kami membawa beberapa buah pisang rebus yang rencananya akan dimakan disana. Mengunjungi Prambanan harus dengan misi kebudayaan, jangan hanya ingin berwisata. Setidaknya kita jadi paham sejarah dan bentuk artefak hasil sejarah itu ada. Waktu itu cuaca memang sangat panas hingga saat berjalanpun kaki kami gosong padahal di lingkungan Prambanan sudah banyak pohon. Jujur saja, banyak pohonnya di tamannya, jika di kompleks bangunan candinya tak ada pohon sehingga untuk menuju ke dalam candi yang begitu banyak harus kepanasan.
Sebelum masuk ke dalam candi pengunjung harus menggunakan kain bermotif batik prambanan sederhana warna hitam putih yang bisa digunakan untuk rok sebagai pelestarian warisan budaya. Ya, karena memang candi Prambanan merupakan warisan budaya nenek moyang kita pada zaman hindu jadi saat kita masuk kesanapun di wajibkan menggunakan selendang itu agar citra budaya leluhur tidak musnah. Itung-itung biar sopan juga karena kadang kan ada yang cuma memakai rok mini atau celana pendek hehe, biar ngga kepanasan juga. Di dalam candi - candi tersebut tidak ada AC seperti di mall-mall sehingga harus sabar jika masuk memutari candi-candi di dalamnya. Oya, saat masuk ke candi kita dilarang keras untuk melakukan fandalisme atau perbuatan yang merusak keindahan bangunan-bangunan yang dilindungi seperti mencorat-coret bangunan candi atau menempel-nempel stiker. Arena di candi Prambanan sangat luas, disana ada taman yang luas untuk rekreasi keluarga setelah lelah berkeliling candi. Ada juga kereta komuter yang berjalan mengelilingi kompleks candi Prambanan yang membawa kita untuk melihat candi-candi lain seperti candi Bubrah, candi ini sudah tidak mempunyai bentuk, hanya susunan batu-batu pendek yang berbentuk persegi, lalu ada candi Sewu yang umurnya lebih tua dari candi Prambanan, candi Plaosan dan candi Lumbung. Harga sekali memutar kompleks prambanan adalah 6500, lumayanlah untuk mendapatkan udara sejuk disekitar Prambanan setelah menerjang terik matahari saat berkeliling di dalam candi-candi.
[caption id="attachment_316272" align="aligncenter" width="300" caption="naik kereta mini buat keliling kompleks Prambanan"]
Setelah lelah berkeliling candi-candi, saya dan saudara menikmati panasnya matahari sambil berfoto - foto. Sesekali mengusap keringat yang keluar dan mengalir ke wajah. Panas memang, seperti terbakar namun semua itu terkalahkan dengan keindahan budaya yang katanya juga paling indah di dunia. Perlu diketahui, dilingkungan candi tidak ada penjual makanan dan minuman sehingga jika ingin kesana sediakan minum didalam tas ya. Penjual makanan dan minuman berada setelah pintu exit candi setelah melepas selendang yang kita pakai tadi. Harga minuman dan makanannya pun dua kali lipat harga normal seperti yang saya beli waktu itu satu botol air mineral 600 ml dengan harga 5000, padahal biasanya harganya 2500. Wajar saja jika para penjual mematok harga tinggi, namanya saja mencari rezeki ditempat yang susah menjajakkan barang dagangannya.
Sebenarnya pihak pengelola juga menyediakan minum di pintu keluar arena candi sebagai antisipasi untuk pengunjung yang benar-benar kehausan dan tidak membawa bekal.Bukan tanpa alasan pihak pengelola melarang penjual masuk ke arena candi untuk menghilangkan kehausan para wisatawan, larangan itu agar wilayah candi tidak kotor (terjaga kebersihannya). Candi Prambanan harus terjaga kebersihannya agar tidak mengecewakan para pengunjung, terutama pengunjung luar negeri. Apa kata para pengamat atau arkeolog dunia yang datang jika situs budaya tidak memiliki lingkungan yang bersih? Oleh karena itu mari bersama- sama menjaga situs budaya milik bangsa kita ini agar tidak terancam oleh arus modern.
[caption id="attachment_316271" align="aligncenter" width="300" caption="tiga saudara sepermainan :)"]