Mohon tunggu...
Tahta Kurniawan
Tahta Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Young and Enthusiasm

Banjar\r\n10 Januari 1996

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Improvisasi Maliboro dengan Still Existnya Ruang Terbuka Publik

30 September 2015   21:10 Diperbarui: 30 September 2015   21:31 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ladies and Gentlemen semua pasti mengetahui tentang Yogyakarta. Daerah yang berada di pulau Jawa dengan kekhasannya yaitu Budaya yang sangat eksotik, masyarakatnya terkenal begitu ramah, baik, dan suka tolong-menolong. Dari hal itu ruang terbuka publik di Yogyakarta sangat diperlukan. Menurut dari data yang didapat dari Disbudparpora bahwa Yogyakarta telah menarik wisatawan mencapai 368.656 orang. Wow !. Malioboro dan Alun-alun Kidul adalah contoh dari ruang terbuka publik di Yogyakarta. Kedua tempat tersebut merupakan contoh dari ruang terbuka publik yang menarik untuk pengujung wisatawan lokal maupun mancanegara. Still Existnya ruang terbuka publik di Yogya inilah yang mampu membuka peluang wisata sangat besar.

Maliboro Dengan Tubuhnya Yang Molek

Maliboro. Whos dont know about this place ? Siapa yang tidak mengenal Maliboro. Khas dengan orang-orangnya yang ramah berjualan, dari jualan tas-tas anyaman, dompet kulit, blankon, makanan khas, kopi joss, lenguh kuda, mas-mas pemain musik, seni jalanan, patung, dan yang paling penting adalah pelang penunjuk arah yang selalu dikerumuni wisatawan lokal untuk berfoto. Dari berbagai hal yang unik itu tentu pula karena Maliboro terdapat di tengah kota, bahasa gaulnya Epicentrum wisata kota Yogyakarta.

Banyak pula penungjung dari wisatawan mancanegara yang membeli oleh-oleh dengan bahasa yang hanya dimengerti antara penjual dan foreigner. Sesuatu yang aneh tetapi itulah salah satu keindahan kota Yogya. Dalam ruang terbuka publik Maliboro ini dapat membuat mata menjadi santai dan rileks, karena seni jalanan yang ditampilkan di Maliboro sangat unik, dari patung kuda, gumpalan besi yang dirangkai abstrak tetapi indah, dan hal-hal lain yang membuat excited. Malioboro oh Malioboro !

Masyarakat kota Yogyakarta selalu menikmati indahanya Maliboro yang juga memiliki keterkatian erat dengan titik nol kilometer kota Yogja. Dari ruang terbuka publik ini sangat memungkinkan pemerintah untuk menambah fiture­ yang beragam. Keberadaan Maliboro sekarang ini saja telah menarik wisatawan yang banyak. Apalagi dengan improvisasi. Iyakan guys ?.

Pemerintah dapat menambahkan fiture baru seperti menambah lanyar tancap yang dipasang di depan maliboro yang menampilkan film-film indie masyarakat Yogya dan hal-hal lain yang dapat dijadikan inspirasi bagi masyarakat dan khususnya wisatawan yang berkunjung akan puas.

Dalam hal ini tentu tempat-tempat seperti tempat duduk yang disediakan di Maliboro dan Titik nol kilometer selalu penuh oleh pengunjung. Maupun anak-anak remaja bahkan wisatawan mancanegara.

Ayo guys. Berkunjung ke Yogya dengan keindahannya. Nikmati kebudayaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun