Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru yang Dirindukan Siswa, Guru Seperti Apa?

4 Juni 2024   06:22 Diperbarui: 5 Juni 2024   20:47 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pembelajaran Interaktif di SD Negeri 026 Tanjung Selor (Sumber: KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA via kompas.id)

Beberapa waktu yang lalu saya membuat sebuah video reel yang saya unggah di istagram (Ig) dengan judul "guru kasta tertinggi".

Pada video reel yang saya unggah tersebut, "guru kasta tertinggi" bukanlah guru penggerak, bukan juga guru sertifikasi, bukan juga guru PNS atau guru dengan title Magister (S2) dan PPPK.

Guru "kasta tertinggi" yang dimaksud dalam reel tersebut adalah guru yang kehadirannya dirindukan oleh siswa di kelas.

Ternyata setelah beberapa hari video reel tersebut saya unggah beragam komentar muncul.

Bahkan sampai saat ini video reel tesebut telah dilihat oleh 57,7 ribu penggunan istagram (Ig), 478 like, dan 55 dibagikan.

Video Reel di Istagram Saya (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Video Reel di Istagram Saya (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Antensi pengguna istagram dalam merespon video reel tersebut kemudian membuat saya bertanya-tanya.

Mungkinkah dunia pendidikan kita sedang tidak baik-baik saja?, benarkah guru ideal bagi siswa perlahan-lahan mulai langka dan pudar?.

Dari video reel tersebut kemudia saya menyimpulkan, dari berbagai program yang digulirkan oleh Kemdikbudristekdikti, sepertinya belum sepenuhnya bisa memberi jaminan terhadap kualitas pendidikan Indonesia saat ini.

Bisa dibayangkan ketika seorang guru yang memiliki title ASN dan sertifikasi namun cara pandang dan cara mengajarnya tidak lebih baik dari guru yang belum menyandang title tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun