Kumandang takbir saling sahut menyahut setelah Kementrian Agama Republik Indonesia melalui sidang Isbat tanggal 9 April 2024 kemarin menetapkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Biasanya setelah melaksanakan salat Idul Fitri, masyarakat di Indonesia akan melakukan silahturahmi kepada sanak saudara atau rekan untuk merayakanya.
Saat bersilaturahmi itulah kita sering mendengar ucapan minal aidzin wal faidzin yang sontak kita jawab dengan mengucapkan "sama-sama".
Memang apa sih arti dari ucapan minal aidzin wal faidzin dan bagaimana kita harus menjawabnya benarkan dengan "sama-sama"?
Arti Minal Aidzin Wal Faidzin
Minal aidzin wal faidzin adalah kalimat serapan yang berasal dari Bahasa Arab yang kemudian menjadi populer diucapkan oleh masyarakat  ketika lebaran datang.
Minal aidzin wal faidzin secara harfiah terdiri dari dua kalimat yaitu minal aidzin yang artinya golongan (orang-orang) yang kembali (fitrah) dan wal faidzin yang artinya menjadi pemenang.
Berdasarkan arti per penggal kalimat tersebut maka dapat diartikan minal aidzin wal faidzin adalah "golongan (orang-orang) yang kembali (fitrah) dan menjadi pemenang".
Kendati begitu, minal aidzin walfaidzin bukanlah satu kalimat yang utuh, melainkan merupakan potongan dari satu frase kalimat yang panjang, berikut kalimatnya:
"Taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair."
Arti: "semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan."
Jawaban Minal Aidzin Wal Faidzin
Nah pada penerapanya di tengah-tengan masyarakat Indonesia minal aidzin wal faidzin selalu dibarengi dengan kalimat "mohon maaf lahir dan batin" sehingga dimaknai minal aidzin wal faidzin merupakan kalimat untuk menunjukan permintaan maaf.