sebutir beras
dan ku lihat berkas perjuanganya
yang tak mudah melawan panas dan hujan
sebutir beras
ku melihat sawah bajakan,
ku melihat petani mengasuh bibit;
ku melihat para wanita menanam mundur;
ku melihat orang-orangan sawah menghalau burung;
ku melihat padi yang telah ranum;
dan suatu hari petang,
orang-orang bahu-membahu
menuai padi di sawah...
dan aku juga melihat
suatu siang yang terik menyengat
orang-orang mengampai padinya
sambil tertawa cekikikan,
menguling-gulingkannya kesana-kemari
sebutir beras
aku mendengar kotekan bersautan
dan para wanita melumat padi di lesung-lesung
sebutir beras
dan keringat yang mengucur,
dan pengharapan yang disandarkan;
dan kesyukuran atas karuniaNya
sebutir beras
mari kita bersyukur atas kelahiranya!
Bangka Selatan, 7 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H