Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Sebutir Beras

7 April 2024   14:09 Diperbarui: 9 April 2024   04:39 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Beras. (Sumber: FREEPIK/JCOMP via Kompas.com)

sebutir beras
dan ku lihat berkas perjuanganya
yang tak mudah melawan panas dan hujan

sebutir beras
ku melihat sawah bajakan,
ku melihat petani mengasuh bibit;
ku melihat para wanita menanam mundur;
ku melihat orang-orangan sawah menghalau burung;
ku melihat padi yang telah ranum;
dan suatu hari petang,
orang-orang bahu-membahu
menuai padi di sawah...

dan aku juga melihat
suatu siang yang terik menyengat
orang-orang mengampai padinya
sambil tertawa cekikikan,
menguling-gulingkannya kesana-kemari

sebutir beras
aku mendengar kotekan bersautan
dan para wanita melumat padi di lesung-lesung

sebutir beras
dan keringat yang mengucur,
dan pengharapan yang disandarkan;
dan kesyukuran atas karuniaNya

sebutir beras
mari kita bersyukur atas kelahiranya!

Bangka Selatan, 7 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun