Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

271 Triliun: Nestapa Timah Bangka-Belitung

6 April 2024   07:46 Diperbarui: 9 April 2024   04:31 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok dan sumber kekayaan Harvey Moeis. (Sumber: Pusat Penerangan Hukum Kejagung RI via kompas.com)

abad ke delapan
timah meraung-raung
dari bekas bakaran hutan
butiran logam putih menyeruak

orang-orang mulai mengayaknya
dari perut bumi hingga lautan
menjadikannya berbagai rupa pekakas
uang logam, perhiasan atau lainnnya

timah Bangka-Belitung sungguh kaya
kekayaanya menjadi yang ke dua di dunia
membuatnya selalu diperebutkan
dari masa kerajaan, kolonial hingga Indonesia

timah tak habis dimakan tujuh turunan
daratan dan lautan dirambah untuk keserakahan
untuk menumpuk kekayaan pribadi dan kroni-kroninya
menyisakan luka menganga dan kehancuran bagi alam

271 triliun kerugian negara itu tak berarti
jika melihat tuan tanah tak terbagi
271 triliun kerugian negara itu tak berbekas
jika tuan tanah hanya bermusam wajah

Bangka Selatan, 6 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Merdeka Belajar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun