Â
"Jika Ingin Mengubah Dunia, Mulailah Dengan Mengubah Diri-Sendiri"
(Ki Hajar Dewantara)
Guru adalah profesi mulia yang diharapkan mampu menuntun peserta didik mencapi potensi terbaiknya sehinga bisa benar-benar mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanah Undang-Undang.
Oleh karena itu, guru harus siap berubah dari cara belajar zaman old ke zaman now, dimana guru harus cepat beradaptasi dengan perubahan media belajar peserta didik sehingga mampu menyesuaikan cara belajar diera serba klik ini.
Jangan sampai Artificial Intellegence (AI) menggantikan peran kita sebagai guru, maksudnya bukan secara fisik namun secara pengetahuan dan wawasan.
Sehingga wawasan kita tentang suatu materi yang akan kita ajarkan pada peserta didik, dengan mudah peserta didik temukan pada mbah google.
Pernah saya memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang sifatnya hanya sebatas pengetahuan dan memiliki sifat hafalan, sebutkan 10 anggota ASEAN?.
Ketika peserta didik mencarinya di mbah google, jawaban itu langsung muncul dan kemudian peserta didik hanya menyalin apa yang didapatkanya tersebut tanpa harus terlebih dahulu berproses untuk mengeksplorasinya.
Maka guru harus memiliki cara yang ampuh agar peserta didik berproses untuk mendapatkan jawaban tersebut, seperti adanya aktifitas mencari, mengeksplorasi atau proses kreatif.
Misalnya, guru meminta peserta didik untuk mengkomunikasikan 10 anggota ASEAN tersebut ke dalam bentuk poster atau pamflet, mungkin hal itu sama-sama masih menguji pengetahuan.