Kondisi iklim dan cuaca dunia sedang berubah, bulan juli yang harusnya masuk musim panas di Indonesia, namun masih sering terjadi hujan yang sangat lebat.
Bahkan dibeberapa daerah terjadi banjir di bulan juli, yang seharusnya terjadi pada bulan desember - januari karena puncak musim hujan.
Namun tidak, di musim yang seharusnya panas, dibeberapa daerah di Indonesia terjadi banjir, tak berbeda di Bandung, Jawa barat, dimana dalam beberapa hari terakhir suhunya turun di 15 derajat celcius.
Fenomena dunia lainnya adalah ketika terjadi hujan salju di Timur Tengah tepatnya Arab Saudi dan Afrika Selatan yang secara letak lintang harusnya sulit untuk terbentuk hujan salju.
Bukan hanya itu, rata-rata derajat panas dunia juga mengalami peningkatan, bahkan di Asia Negara terpanas adalah Myanmar dengan 45,5 derajat Celcius.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi?, mungkinkah hal itu disebabkan oleh perubahan iklim?.
Entitas Dunia dalam beberapa tahun terakhir terus dan sedang memerangi perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan cuaca yang tak menentu di berbagai belahan dunia.
Mulai dari menggunakan energi hijau (terbarukan) seperti panel surya, angin, air, gelombang dan panas bumi hingga kegiatan yang mengurangi emisi karbon, seperti menggunakan mobil listrik atau penghijauan.
Karena jika perubahan iklim tidak dicegah akan dapat merembet kemasalah lainnya, salah satunya adalah masalah pangan.
Hal itu karena tidak menentunya kondisi cuaca sehingga dapat memicu gagal panen.