Beberapa bulan ini bergelut dengan sawit yang berada di lahan berpasir.
Lahan tersebut memang lahan bukaan dari sisa lahan yang tergenang air "rawa" dari lahan utama.
Dimana dengan menggunakan PC (eksavator) tanah di lahan itu dinaikan dan dibuat gundukan agar bisa ditanami sawit.
Kendati begitu ciri khas dari lahan itu tidak serta merta hilang, yaitu tetap tergenang, sedikit gambut dan berpasir.
Sehingga tantangan yang dihadapi sama, yaitu masuk pada kategori lahan kritis dan kurang unsur mineral.
Setelah beberapa minggu dari masa pembongkaran dan tanah telah padat serta siap untuk ditanami.
Maka kami menanami lahan tersebut dengan bibit sawit yang telah kami beli beberapa minggu lalu.
Tanaman sawit itu saya perlakukan seperti melakukan perawatan sawit di lahan mineral.
Hasilnya zonk, selama dua bulan sawit tidak menampakan perkembangan berarti, bahkan daun-daun sawit menguning dan cendrung kering.
Pertumbuhan tunas baru pun sepertinya stagnan (terhenti) bahkan perawatanya sama, Saya berikan pupuk NPK seperti di lahan sawit mineral.