Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

5 Keuntungan Membuat "Jalan Sawit" Hari Ini dan Nanti, Apa Saja?

8 Juli 2023   19:53 Diperbarui: 9 Juli 2023   06:07 2860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Sawit (Sumber: https://www.infosawit.com/)

Beberapa tahun ini pohon sawit menjadi salah satu fokus pohon yang kami tanam di kebun kami.

Umurnya pun bervariasi, ada yang sudah 20 bulan, 12 bulan dan 6 bulan.

Umur yang bervariasi tersebut selain dikarenakan pembelian lahan yang tidak serempak, juga karena modal yang tidak cukup untuk sekali tanam.

Sehingga harus dilakukan selang dalam penanaman untuk mengatur biaya perawatan dan pembukaan lahan.

Memang dalam melakukan penanaman sawit tidak bisa dilakukan begitu saja, terlebih ketika tanah yang kita tanam masih berbentuk semi hutan dengan kayu dan semak di dalamnya.

Beruntung dari 3 lahan yang kami miliki, 2 lahan bekas sisa tanam sahang (lada) dan lahan yang ke 3 masih berbentuk semi hutan.

Oleh karena itu perlakuanya pun berbeda, bila lahan bekas sahang (lada), biasanya tinggal ditebas, dibakar dan kemudian di semprot.

Namun jika lahan semi hutan, perlakuannya pun berbeda, karena masih banyak semak dan pohon-pohon yang sangat rapat.

Oleh karena itu  perlakuan lahan semi hutan adalah ditebas, digergaji untuk pohon besar, di bakar, di panduk (memgumpulkan kayu-kayu), membakar kayu yang dipanduk tersebut kemudian baru ditanami.

Selain cara itu, juga ada cara yang lebih cepat, yaitu dengan menggunakan PC (Ekskavator) atau buldoser namun biayanya sangat besar.

Kelemahan di tebas adalah menyisakan tunggul (sisa batang pohon) yang tidak habis dipotong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun