Begitu sempurna guru harus menjaga itu semua untuk memberi yang terbaik bagi siswa.
Agar apa yang dimiliki siswa bisa berkembang dan maksimal untuk mengisi suatu kekosongan posisi dalam peradaban di masa depan.
Itu juga dilakukan oleh seorang guru yang setiap hari selalu hadir walau apapun yang terjadi.
Pagi, pukul 4:30 wib guru itu telah terbangun dan melaksanakan kewajaibanya untuk menghadap sang pencipta.
Setelahnya dia menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa menuju sekolah, laptop, absensi dan tak lupa bekal yang telah disipkan istrinya malam itu.
Jam 5:30 wib sang guru itu mulai mengeluarkan motornya dari garasi dan besiap akan berangkat, Jaket, helem dan pelindung dada sudah menempel disetiap bagian tubuhnya.
Kemudian menyodorkan tanganya kepda sang istri dan mengecup keningnya dengan mesra, tak lama motor bebunyi dan langkah pertama menuju sekolah telah dimulai sang guru.
Selama perjalan yang hampir memakan waktu 60 menit, sang guru menerobos jalinan embun dan dinginya pagi, itu belum perjalanan akhir, namun pertama karena perjalanan selanjutnya harus membelah ombak.
Sampai di pelabuhan rakyat, sang guru telah ditunggu kapal boot yang akan menyebrangkan dirinya ke tujuan, sesak, biasanya harus ada 4 sampai 6 orang penumpang untuk menulai perjalanan.
Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 15 menit dan sangat menengangkan. Selama sang guru menyebrang membelah ombak, ada satu kejadian kapal terbalik dan menewasakan seorang balita. Ngeri.