Dalam sepi malam tanpa gemerlap bintang,
Aku menimbang rindu yang membebani hati malang melintang
Seperti timbangan yang melibas waktu dimasa yang akan datang
Rindu menggantung, merayap di ujung malam yang kian petang
Beratnya terasa di punggung waktu,
Seperti beban yang tak terucap, namun dirasakan bak tanpa restu
Menimbang rindu, seakan mengukur jarak yang semakin tak menentu
Antara hati yang merindu dan yang terpisah seakan enggan untuk bersatu
Bibir ini meratapi jarak yang menganga terabaikan
Di antara kata yang terlalu jauh untuk diucapkan.
Timbangan rindu, seakan menjadi saksi rasa yang terandaikan
Pada setiap detik yang terukir dalam kerinduan penuh bisikan
Hati ini menimbang resah dengan penuh kerinduan,
Seperti penantian yang terus mengalir seiring waktu yang berlarian
Rindu seperti bayangan yang melintas di benak selaksa merelakan
Menyelinap di antara ruang-ruang hampa yang tak terucapkan
Dalam setiap timbangan rindu, terpatri harap yang kian semu
Bahwa rindu ini adalah cerita yang takkan pernah usai terramu
Sebuah perjalanan yang terukir dalam langit malam tanpamu
Dengan bintang-bintang sebagai saksi rinduku yang kian tertuju padamu
Tetapi, meski rindu berat terselip diantara kelopak mata
Aku memilih untuk tetap menimbangnya dengan sabar dalam dusta
Sebab di balik rindu yang terangkum terselip kekuatan cinta
Yang meleburkan jarak dan waktu membentuk kenangan abadi lirih kupinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H