Pagi menawanku dengan secawan rindu
Merangkum rasa yang kian terpendar di langit yang biru
Mengusik dinginnya kalbu dengan hangatnya senyumanmu
Menawarkan sebaris rindu diantara desiran sang bayu
Mentari perlahan berlalu dari peraduannya
Beranjak sesaat meskipun tahu disanalah tempat kembalinya
Menyusuri cakrawala sembari menawarkan sepenggal asa
Merayu tuhan melalui sebaris aksara diantara selasar rasa
Rindu ini mengendap dalam palung sanubari
Berharap bayangmu kembali hadir diujung mata yang enggan terpatri
Meski terkadang mengusik luka lama yang bersemayam di hati
Namun rinduku seakan enggan untuk berhenti
Bersama senyuman sang surya yang kian semarak
Meninggalkan sketsa rasa dalam tatanan kalbu yang menjejak
Meskipun hadirmu terkadang kembali membuatku tererisak
Saat bayangmu kembali merangkum luka yang pernah terserak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H