Mohon tunggu...
Nur Laili Rahmawati
Nur Laili Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

build your world by writing, then you will find miracles

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Menawar Rindu Masa Kecil di Bulan Ramadhan

2 April 2023   23:35 Diperbarui: 2 April 2023   23:59 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Bulan Ramadhan selalu membawa kenangan indah bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki kenangan masa kecil yang menyenangkan di bulan suci ini. 

Ada beberapa masa dimana akan mampu membawa kita untuk sekedar kembali menikmati memory yang telah tercipta. Bernostalgia dalam kenangan yang terbentuk beberapa masa yang silam.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat membuat seseorang merasa nostalgia dengan masa kecilnya di bulan Ramadhan:
1. bermain gobak slodor
Sembari menunggu saat berbuka, bermain adalah salah satu cara untuk sekedar menghibur dan mengisi detik waktu yang terus berputar. Berbeda dengan sekarang, dimana anak-anak seakan tak pernah lepas dari gadget di tangannya. Dimasa yang dulu, anak anak kecil menunggu saat berbuka dengan bermain di depan surau/mushola. 

Salah satu permainan yang sering dimainkan yaitu gobak slodor. Dalam permainan ini anak-anak tergabung dalam dua kelompok, yaitu kelompok kawan dan kelompok lawan. Dengan menggunakan serbuk gergaji sebagai garis batas, anak-anak akan saling menjaga anggota kelompoknya agar tidak terkena oleh kelompok lawan. Permainan ini mengajarkan akan pentingnya kekompakan, Kerjasama dan saling membantu diantara anggota kelompok

2. Tadarus Alqur'an dan hafalan doa
Setelah sholat tarawih anak-anak biasanya menyempatkan untuk tadarus Al Qur'an, bagi anak yang belum bisa membaca Al Qur'an, mereka mengisinya dengan menghafalkan doa-doa harian, seperti doa mau makan, doa setelah makan, doa mau tidur, doa bangun tidur, doa bepergian, doa masuk masjid, doa keluar masjid dan hafalan doa yang lainnya. Surau/mushola biasanya akan ramai dengan anak yang bertadarus, hafalan doa dan surat pendek.

3.  Bermain jamuran
Jamuran ya ge ge thok, jamur apa ya ge ge thok.
Sepenggal lirik lagu jamuran yang kerap dinyanyikan saat terang bulan, terutama ketika telah selesai melaksanakan sholat tarawih. Adanya bulan purnama membawa kebahagian tersendiri. dengan keterbatasan penerangan, hadirnya sang rembulan seakan membawa kecerian. 

Selepas melaksanakan sholat tarawih dengan ditemani sinar bulan anak-anak anak yang telah selesai tadarus Al Qur'an akan bermain dulu di halaman mushola. Jamuran merupakan permainan yang sering dimainkan saat terang bulan, bergandengan tangan antara anak-anak sembari menyanyikan lagu jamuran, dengan di iringi tawa ceria khas dari anak-anak.

4. Bermain petasan
Puasa tanpa petasan, seperti sayur tanpa garam. Bermain petasan biasanya dilakukan pada pagi hari. Selepas sholat shubuh dan kultum, anak-anak akan berjalan-jalan keliling kampung. Sekedar bermain petasan, ataupun bercerita dengan teman sebaya.

5. Berbelanja kue lebaran
Meskipun Lebaran masih beberapa bulan lagi, tapi di masa kecil biasanya kita sudah belanja kue-kue Lebaran di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan, banyak toko kue yang menjual aneka kue Lebaran, seperti roti kacang, sagon dan lain sebagainya. Biasanya kita diajak oleh ibu untuk berbelanja kue Lebaran dan merasa senang ketika mendapat kesempatan memilih kue favorit.

Itulah beberapa hal yang dapat membuat seseorang merasa nostalgia dengan masa kecilnya di bulan Ramadhan. Meskipun sudah lama berlalu, kenangan-kenangan tersebut tetap menghangatkan hati dan mengingatkan betapa indahnya bulan suci Ramadhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun