Rinduku serupa tetesan embun menanti sinaran
Selaksa pagi yang selalu menjadikan mentari sebagai hiasan
Meski bait-bait rinduku tak sebanyak buih di lautan
Begitupun dengan pengorbanan yang sempat kupertaruhkan
Â
Rinduku hanya sebatas memori dalam kenangan
Menyelusup indah membingkai setiap ingatan
Mengusik rindu yang menjadikanmu muara setiap pikiran
Hingga menjadi sebentuk rasa yang terangkum dalam pandangan
Â
Aku tertawan rasa yang kian semu
Kala rinduku kembali menyeruak dan membelenggu
Menyisakan sebentuk rasa dalam cawan yang berhiaskan pilu
Meski ku lelah namun aku tak pernah mengalah untuk menunggu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H