Aku terpaku menatap bayangmu
Ada rasa sedih yang tercipta menjadi sebentuk haru
Ada pula setitik bahagia yang kian menggunung dan menggebu
Menata hati dalam gumpalan sendu seiring rasa yang menyesakkan kalbu
Kamu berdiri diujung Lorong kian menjauh
Melangkah meninggalkanku untuk menggapai jati dirimu
Memendarkan rindu yang kian mendebarkan kalbu
Kala kepergianmu menyisakan rindu namun mampu menjadi candu
Betapa berat hatiku melepas kepergianmu
Teriring rangkaian doa dalam untaian kata yang kian sendu
Apalah daya kuhanya mampu menawanmu dalam doa diselasar waktu
Berharap kemanapun kakimu melangkah selalu dalam kungkungan restu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H