Mohon tunggu...
Nur Laili Rahmawati
Nur Laili Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

build your world by writing, then you will find miracles

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tertawan Pagiku yang Meramu Rindu

1 Desember 2022   07:57 Diperbarui: 1 Desember 2022   08:11 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arak-arakan awan yang perlahan mendampingi sang surya yang kian berpendar

Hembusan sang bayu yang diam-diam membawa sepucuk rindu yang semakin pudar

Mengurai sendu yang tertawan mesra dalam sebaris jelaga diambang fajar

Membuka sepasang netraku dari lamunan yang bisu dan membawaku agar tersadar


Dalam rangkaian asaku tersulam pintalan doa yang nyata

Berharap pagi yang indah mampu merajut asa melalui sepenggal rasa

Ketika langitpun seakan tau tentang seulas rindu yang tercipta dimalam yang sepi

Saat itu masih kuberharap diriku mampu berbohong pada manisnya sebaris pagi


Rindu yang tercipta untukmu selaksa hamparan lautan yang tak bertepi

Semudah itu menawan rasa dalam dermaga hingga tak mampu untuk menepi

Terlebih ketika sketsa rinduku disanubari selaksa ornament yang kian terpatri

Berharap rinduku bersua dan bertemu dengan rindumu menjadi candu pengobat hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun