Mohon tunggu...
Nur Laili Rahmawati
Nur Laili Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

build your world by writing, then you will find miracles

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruntuk Sebuah Luka

1 September 2022   19:07 Diperbarui: 1 September 2022   19:10 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekatnya malam perlahan menggantikan warna jingga

Meramu rembulan dipuncak cakrawala

Menghadirkan sepucuk rasa yang menawar dahaga

Hingga bayangmupun berpendar laksana bianglala


Aku terdiam sepi bertemankan sunyi

Saat goresan wajahmu menyeruak kembali

Membawa sekelebat rindu diantara nyanyian angin dimalam ini

Mengartikan sang waktu bahwa aku telah salah memilihmu


Duhai angin malam

Sampaikan salam rindu ini yang semakin menua

Membawa sepucuk rasa yang perlahan menguap

Menjadi penawar rasa yang lelah menjadi persinggahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun