Mohon tunggu...
Halim
Halim Mohon Tunggu... Penulis - Hidup dan Merayakan Kehidupan

Selamatkan Imajinasi, Lintasi Ruang Tutur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bertajuk Gendu Gendu Roso, Buku "Tembaru" Resmi di Rilis

14 Agustus 2020   17:00 Diperbarui: 14 Agustus 2020   17:20 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"secara garis besar buku tembaru sendiri menceritakan seputar kumpulan pikiran dan konstruksi kerinduan seorang anak kepada kampung halaman setelah cukup lama meningalkan rumah dengan bekerja keluar kota untuk kehidupan dan adanya sebuah kebahagiaan. tetapi waktu berjalan ternyata memberi pemahaman bahwa kedamaian Justru timbul ketika dia pulang ke kampung halaman yaitu kesederhaaan dan kedamaian Justru adalah kedamaian yang banyak orang cari

Semenjak itu dia memutusan memahami setiap jejak dari kampung tentang kehidupan masyarakat sosial adat kebudayaan dan kesenian dan semakin dalam ia Justru semakin menemukan kedamaian dan pemahaman nilai akan sejujurnya arti sebuah kehidupan" paparnya Nukhan

Dan dalam rangka untuk merawat dan menjaga apa yang di punya kampung halamanya tanpa merusak dan mengeksotasi kehidupan alam dan agraria. Ia bersama para pengagas merumuskan sebuah konseptual tentang desa wisata dalan kontruksi rasa memiliki dan menjaga. Dalam waktu bersamaan sebagai upaya meninfestasikan kesejahteraan masyarakat kampung

Pihaknya juga menambahkan "adapun sinopsis singkat isi terbagi menjadi beberapa segmen diantaranya seputar perkenalan tentang desa munding di bab dua gagasan dan konseptual saya berikan untuk kampung saya juga untuk menjawab segala keresahan warga. Kemudian ada juga kumpulan artikel seputar kegiatan yang telah kami lakukan bersama masyarakat dalam upaya pelaksanaan gagasan dan konseptual yang telah saya rumusan selanjutnya Merespon ruang artikel pendek puisi tentang apa yang dirasakan dalam kepulangan dan menemukan kedamaian ketika menyatu dengan kehidupan desa dan keindahan dalam kehidupan budaya dan adat yang sangat membuat kami damai" Paparnya

Ketika ditanya terkait harapan penulis mengungkapkan serupa sebuah karya sebagai seorang penulis selanjutnya melepas buku ini untuk menemukan kehidupanya sendiri bahwa bukan hanya tentang buku tetapi ditangan siapa dan berada dalam energi apa kelak sejujurnya buku ini akan sendiri bekerja nukhan juga berharap buku ini abadi sebagai penebar energi dan inspirasi di daerah lain

"Buku Tembaru akan menemukam tuan dan kehidupanya sendiri, buku Tembaru hanyalah sebuah rekam jejak pikiran dan gagasan yang kebetulan saya berhasil merumuskan dalam bentuk tulisan tidak lebih dari sekedar saya berusaha memberi impcat kepada tempat dimana kita tinggal dan tumbuh juga budaya yang kita duduki dan selayaknya sebuah tulisan pula pesan sederhana yang terkandung adalah yang dikatakan akan dilupakan tetapi yang ditulis dia akan abadi

Dalam kerangka keabadian pula saya berharap bukan hanya hanya buku Tembaru tetapi tentang pikiran dan konseptual yang tersimpan didalamnya ia akan abadi menembus zaman terlebih ketika ia jatuh ketanggan yang luas semakim luas pula ia akan jadi pemantik dan berdampak. harapan saya buku ini bukan hanya sekedar cerita tetapi ia adalah nyawa dan kelak ia akan berkisah mempunyai dampak yang luas sehingga energi dalam buku ini dapat menyebar dan menumbuhkan inspirasi bagi pembaca dalam bentuk apapun" Pungkas Nukhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun