Mohon tunggu...
Bro NuKe 누기쌤
Bro NuKe 누기쌤 Mohon Tunggu... Guru - "Jadilah Pemimpin yang Melahirkan Pemimpin Mandiri" - Youth Leader

👤 I'm just a disciple of Christ 💝 A sinner who gets God's forgiveness 😇 An ordinary person transformed by extraordinary grace and mercy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pesan Natal bagi Negeriku Indonesia

19 Desember 2014   04:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Natal adalah mengingat bagaimana Yesus adalah pribadi kontroversial yang berkarakteristik postmodernism

Saya agak sedikit ragu sebagian pembaca memahami pernyataan ini mungkin dengan sedikit mengreyitkan dahi dan sedikit tidak percaya. Mungkin selain presuposisi perlu ada keseragaman juga dalam memahami pribadi Yesus sebenarnya dalam hal ini. Namun diakui atau tidak bukankah Yesus sangat kontroversial pada jamannya semua tindakan dan keputusannya hampir sebagian bertentangan dengan budaya yang ada. Tetapi justru disitulah Yesus menegaskan bahwa dirinya datang untuk menggenapi bukan mengubah taurat. Ini berarti kesalahan bukan pada taurat tetapi penafsiran orang-orang pada jamannya pada taurat. Lalu kenapa harus dikaitkan dengan postmodernism? Sederhanan, postmodernism adalah sebuah paham yang justru terbalik dengan jaman Alkitab yang cenderung konvensional dan ortodoks. Postmodernism memiliki kelenturan dalam berpikir dan cenderung bertentangan dengan aras utama yang menjadi budaya. Walaupun dalam pemikiran postmodernism cenderung relatif tetapi ada satu hal yang harus diingat dalam pikiran postmodernism adalah kritis dan praktis. Pemikiran kritis yang praktis inilah postmodernism yang ditunjukkan Tuhan Yesus pada jamannya. Yesus bukan sekadar seolah bertentangan dengan budaya pada waktu itu, tetapi setiap pernyataannya memberikan kekritisan yang membuat orang lain yang mendengar terdiam. Walaupun demikian kekritisannya bukan pikiran filosofis yang rumit untuk dipahami seperti di era modern tetapi justru sangat praktis dan aplikatif. Pikiran yang langsung diimbangi dengan eksekusi langsung terhadap apa yang harus dilakukan seperti ketik dia melihat seorang lumpuh yang sudah bertahun-tahun menunggu di kolam Bethesda.

Kiranya refleksi ini bisa menjadi pencerahan bagi setiap kita orang Kristen untuk makin menghayati dan membangun negeri ini dengan lebih edukatif, tidak terprovokasi pihak tertentu, santun, not underestimate, penuh klarifikasi sebelum berbicara dan semakin jaya negeriku Indonesia.

Melalui tulisan ini juga diharapkan bahwa diantara perbedaan iman kepercayaan yang kita miliki adalah satu Indonesia yang saling mengasihi dan menghargai.

Merry Christmas 2014 and Welcome to Happy New Year 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun