4. Natal adalah mengingat bagaimana Yesus adalah pribadi kontroversial yang berkarakteristik postmodernism
Saya agak sedikit ragu sebagian pembaca memahami pernyataan ini mungkin dengan sedikit mengreyitkan dahi dan sedikit tidak percaya. Mungkin selain presuposisi perlu ada keseragaman juga dalam memahami pribadi Yesus sebenarnya dalam hal ini. Namun diakui atau tidak bukankah Yesus sangat kontroversial pada jamannya semua tindakan dan keputusannya hampir sebagian bertentangan dengan budaya yang ada. Tetapi justru disitulah Yesus menegaskan bahwa dirinya datang untuk menggenapi bukan mengubah taurat. Ini berarti kesalahan bukan pada taurat tetapi penafsiran orang-orang pada jamannya pada taurat. Lalu kenapa harus dikaitkan dengan postmodernism? Sederhanan, postmodernism adalah sebuah paham yang justru terbalik dengan jaman Alkitab yang cenderung konvensional dan ortodoks. Postmodernism memiliki kelenturan dalam berpikir dan cenderung bertentangan dengan aras utama yang menjadi budaya. Walaupun dalam pemikiran postmodernism cenderung relatif tetapi ada satu hal yang harus diingat dalam pikiran postmodernism adalah kritis dan praktis. Pemikiran kritis yang praktis inilah postmodernism yang ditunjukkan Tuhan Yesus pada jamannya. Yesus bukan sekadar seolah bertentangan dengan budaya pada waktu itu, tetapi setiap pernyataannya memberikan kekritisan yang membuat orang lain yang mendengar terdiam. Walaupun demikian kekritisannya bukan pikiran filosofis yang rumit untuk dipahami seperti di era modern tetapi justru sangat praktis dan aplikatif. Pikiran yang langsung diimbangi dengan eksekusi langsung terhadap apa yang harus dilakukan seperti ketik dia melihat seorang lumpuh yang sudah bertahun-tahun menunggu di kolam Bethesda.
Kiranya refleksi ini bisa menjadi pencerahan bagi setiap kita orang Kristen untuk makin menghayati dan membangun negeri ini dengan lebih edukatif, tidak terprovokasi pihak tertentu, santun, not underestimate, penuh klarifikasi sebelum berbicara dan semakin jaya negeriku Indonesia.
Melalui tulisan ini juga diharapkan bahwa diantara perbedaan iman kepercayaan yang kita miliki adalah satu Indonesia yang saling mengasihi dan menghargai.
Merry Christmas 2014 and Welcome to Happy New Year 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H