Mohon tunggu...
nuke afrilia dafitri
nuke afrilia dafitri Mohon Tunggu... -

^_^ Penulis .. ^__^ Pendengar yang baik " Senyum adalah ungkapan yang mampu mampu menutupi kepedihan hati "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengamen dengan Suara Indah

14 April 2012   12:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak - anak pengamen itu memasuki angkot yang aku taiku, mereka dengan sopan secara tidak sengaja memohon agar suara mereka didengarkan dan diberi upah seikhlasnya..

terdengar jelas ditelingaku suara indah yang keluar dari mulut mereka ,

hidup ..

ya tetap tentang hidup dan ketidakperdulian orang-orang besar dengan mereka pengamen jalanan yang putus sekolah , anak-anak yang seharusnya mampu hidup dengan layak diumur mereka yag masih sangat muda untuk bekerja .

miris .

hanya beberapa orang yang perduli nasip mereka, ya HANYA BEBERAPA dan itu pun tidak banyak .

mereka anak-anak jalanan dengan sejuta harap , sejuta mimpi dengan cita-cita tentang masa depan mereka . air mataku mengalir melihat mereka ,

ku hapus buru-buru air mataku . berharap tak ada satu orangpun yangj melihat air mata ini, kecuali aku dan allah .

ya allah begini memang tak adil rasanya . orang-orang lain bersenang-senang sementara mereka  , SAUDARA/I KITA YANG KURANG MAMPU menahan tangis dibalik senyum serta sifat brutal mereka ..

sedikit doa kupanjatkan tuk adik-adik itu .

" Permisi ka " Adik kecil mengulurkan segelas qua kosong kehadapanku .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun